Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Begini 5 Langkah Menjadi Problem Solver

22 November 2020   22:54 Diperbarui: 24 November 2020   05:35 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: www.pexels.com)

Okay sekarang bayangkan bahwa Anda sedang melihat pohon besar yang rimbun dari kejauhan dan Anda tidak tahu itu pohon apa, ketika Anda mendekat baru ketahuan itu pohon mangga, semakin Anda mendekat maka Anda melihat pohon mangga itu memiliki beberapa dahan yang besar, lebih lagi mendekat Anda melihat ternyata pada dahan paling besar ada banyak buah mangga dibanding dahan yang lebih kecil.  

Inilah langkah untuk mengindentifikasi atau mengenali masalah, dan Anda bisa melakukannya dengan bertanya. Ketika pertanyaan mulai Anda luncurkan, maka saat itulah Anda mulai bergerak mencari jawaban, mencari informasi, dari berbagai sumber baik manusia ataupun referensi lain. 

Jika Anda bingung untuk menggali sebuah pertanyaan, gunakan saja rumusan para ahli yang sudah terbukti khasiatnya yaitu 5W-1H (What, Who, When, Where, Why, dan How). Olah setiap pertanyaan dan jawaban yang Anda dapat sehingga akhirnya anda menemukan permasalahan utama yang sedang terjadi.

Langkah kedua, dari permasalahan utama yang telah Anda temukan tersebut cobalah menggalinya sehingga Anda menemukan banyak kemungkinan yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan utama tersebut. Berbagai kemungkinan ini  disebut faktor-faktor penyebab, atau akar permasalahan. 

Ada ahli yang mengelompokkan faktor-faktor ini ke dalam beberapa bagian misal Man (faktor manusia), Method (faktor metode atau cara kerja), Material (faktor bahan), Money (faktor keuangan), dan Market (faktor pasar). Anda tentu boleh menggunakan faktor-faktor lain, atau menambahkan, sesuai dengan konteks permasalahan yang dihadapi.

Langkah ketiga adalah merumuskan alternatif solusi. Bisa jadi akan ada beberapa alternatif solusi yang muncul, jika terlalu banyak tentu akan membuat Anda bingung memilih yang mana, dan jika itu menyangkut atasan atau orang yang statusnya di atas Anda maka bisa menjadi masalah baru. 

Oleh karena itu pilihlah 2 sampai 3 alternatif saja untuk menjadi fokus Anda dalam memilih. Syarat sebuah ide bisa dipilih menjadi alternatif solusi adalah relevan yaitu ide solusi yang dikemukakan tersebut berhubungan atau terkait erat  dengan masalah yang terjadi.  

Selain itu ide solusi juga kontekstual yaitu memberikan solusi cepat untuk mengurangi dampak saat itu juga, selanjutnya ide tersebut bisa dikembangkan menjadi lebih mujarab dalam menyelesaikan masalah melalui tindakan prediktif yang berdampak ke masa depan, sebagaimana pepatah mengatakan  lebih baik mencegah dari pada mengobati. 

Solusi cepat adalah mengobati, sedangkan tindakan prediktif untuk menghidari atau meniadakan kerugian di masa mendatang adalah sebuah pencegahan.

Langkah yang keempat, adalah melakukan analisis risiko terhadap alternatif-alternatif solusi yang sudah dikerucutkan  di atas. Apa saja yang mungkin mucul menjadi risiko merugikan dan apa saja yang mungkin akan muncul sebagai manfaat perlu digali sedetail mungkin. 

Hal ini bisa dari sisi biaya, pelanggan, lingkungan, moralitas, kualitas, alam sekitar,  dan aspek-aspek lain yang terkait dengan permasalahan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun