Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Fokus Pada Sasaran Strategis?

15 September 2019   18:14 Diperbarui: 22 September 2019   05:09 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fokus (sumber:dbs.com)

Jika anda ingin memanfaatkan waktu anda sebaik mungkin, anda harus  mengetahui  hal-hal yang menjadi prioritas anda dan melakukan hal yang terbaik untuk mencapainya. (Lee Iacoca)

Seorang ibu guru nampak begitu lelah saat keluar dari ruang kelas selepas mengajar, sesampainya di kantor setumpuk kertas lembar jawaban ujian menunggu untuk segera dikoreksi, tiba-tiba telpon di mejanya berdering terdengar pesan Kepala Sekolah memintanya untuk hadir dalam rapat dadakan untuk persiapan menerima kunjungan tamu. 

Tak sadar hari berlalu begitu cepat, jarum jam menunjukkan pukul 4 sore, sudah lewat 2 jam dari jam kerja yang seharusnya. Dengan energi yang tersisa melangkah pulang untuk memulai kehidupan dirumah, bukan untuk beristirahat. Sementara perjalanan menuju rumah teringat dalam pikirannya program strategis semester ini yang belum disentuhnya, mengajari siswa-siswa cara menyusun karya tulis sederhana sebagai dasar pembuatan karya tulis ilmiah diakhir semester nanti.

Pernahkan anda merasa hari-hari begitu padat, waktu seolah berlalu terlalu cepat, pekerjaan susul-menyusul bagaikan gelombang ombak tanpa henti? Mengerjakan pekerjaan rutin yang tidak selesai-selesai padahal masih ada lagi pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus diselesaikan karena menjadi proyek penting dalam periode kerja satu tahun berjalan, proyek yang menjadi salah satu sasaran strategis korporasi,  dan praktis itu adalah prestasi departemen anda, dan tentu itu prestasi anda di mata atasan, dan di mata rekan-rekan kerja anda karena mereka melihat kompetensi anda secara individu maupun dalam kelompok kerja.

Banyak profesional yang terjebak dalam pekerjaan-pekerjaan rutin yang akhirnya menenggelamkan potensi mereka untuk menampilkan karya terbaik melalui proyek-proyek strategis yang mestinya bisa tercapai dan menjadi bahan bakar lebih hebat bagi korporasi untuk terus melaju menghadapi tantangan di masa mendatang yang semakin kompleks dan membingungkan. US Army War College  memberikan gambaran bagus tentang tantangan atau situasi yang serba tidak jelas yang akan dihadapi organisasi atau korporasi jaman ini, mereka memperkenalkan akronim VUCA yang dijabarkan menjadi Volatility (keadaan yang penuh gejolak), Uncertainty (keadaan yang tidak pasti), Complexity (situasi yang rumit), dan Ambiguity (serba kabur dan membingungkan) untuk melihat tantangan yang harus dihadapi saat mengambil keputusan dan tindakan strategis dalam menghadapi perubahan yang sangat dinamis di era digitalilasi yang melanda seluruh dunia saat ini.

Jebakan rutinitas bisa terjadi ketika anda tidak mampu memilah mana pekerjaan yang harus diselesaikan dengan lebih cepat, dan mana pekerjaan yang bisa ditunda penyelesaiannya. Mengerjakan banyak tugas secara paralel kadang justru akan mengurangi fokus anda dalam mencapai hasil yang maksimal, seolah semua menjadi penting dan harus diselesaikan secepatnya, ingin menyelesaikan banyak hal namun justru tidak satupun yang berhasil dengan sempurna dan diujung sana akhirnya anda akan terpuruk kehabisan energi, dan larut dalam penyesalan dan kekecewaan. Karenanya kemampuan untuk memilah kadar pekerjaan yang penting atau mendesak harus anda miliki agar bisa menghindari kegagalan yang semestinya tidak perlu dialami.

Ada baiknya anda merenung sejenak mengapa terjebak dalam rutinitas sehingga kehilangan  fokus dalam mengeksekusi sasaran strategis anda:

  • Apakah anda tidak begitu memahami tentang sasaran strategis yang harus dieksekusi?
  • Apakah anda memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai sasaran strategis ini?
  • Apakah anda merasa harus mempertanggungjawabkan pencapaian sasaran strategis ini kepada mereka yang berhak ?
  • Jika sasaran strategis ini berhasil anda capai, apakah ada orang lain yang mendapatkan manfaat dan kebaikan dari peran anda ini?

Pertanyaan perenungan diatas akan membantu anda untuk kembali mendapatkan spirit dan sudut pandang baru dalam mengejar sasaran strategis yang harus anda capai, tidak hanyut dalam rutinitas yang menenggelamkan potensi dan waktu anda. 

Ingatlah, pekerjaan rutin adalah serangkaian aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus yang harus anda kerjakan sebagai bagian dari operasional sehari-hari, jika itu terinterupsi maka akan ada ketidaknormalan dalam roda organisasi atau korporasi dimana anda bekerja didalamnya.  Memang penting, tetapi tidak memberikan dampak besar pada perubahan yang lebih baik atau signifikan yang harus dicapai, sekedar menjaga agar roda bisa terus berjalan dengan normal, contohnya adalah  mengkoreksi lembar jawaban siswa, menghitung gaji karyawan, memantau hasil kerja bagian packaging botol minuman, dan lain-lain. Sedangkan sasaran strategis memberikan impact  yang besar pada organisasi atau korporasi dalam mencapai perubahan signifikan yang diharapkan pada area-area tertentu.  Sasaran strategis harus dicapai dengan program-program kerja yang strategis pula, misal program penurunan berat badan untuk menghindari berbagai penyakit akibat obesitas, peningkatan kepuasan pelanggan dengan tujuan terjadinya repeat order, program mekanisasi alat pertanian agar produktivitas hasil pertanian meningkat dua kali lipat, program digitalisasi marketing dengan membuat toko online untuk meningkatkan penjualan, atau program digitalisasi lain dalam upaya meningkatkan efisiensi korporasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun