Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cerdas Mengelola Komplain Pelanggan

6 September 2019   23:07 Diperbarui: 7 September 2019   14:10 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berkomunikasi dengan pelanggan (sumber: hrmagazine.co.uk/AdobeStock))

Pelatihan harus dikemas dengan baik sehingga memungkinkan semua pegawai bisa tahu dan memahami tentang kosep kepuasan pelanggan ini, serta belajar mempraktikkan  perilaku yang benar dalam menerima dan mengelola keluhan pelanggan melalui simulasi atau roleplay atas tema-tema pelatihan yang sedang dipelajari.

Tidak perlu alergi dengan protes pelanggan, selama proses penyampaiannya dilakukan dalam koridor yang bisa disepakati bersama. Toh pelanggan dan produsen adalah dua pihak yang saling membutuhkan.

Produsen membutuhkan bisnisnya berlangsung terus dan mendapatkan profit, sementara pelanggan membutuhan layanan jasa atau produk untuk memenuhi kebutuhannya. Maka fokus pada kepuasan pelanggan adalah hal yang harus dilakukan dengan gembira.

Ada contoh motto yang cukup bagus untuk menunjukkan komitmen produsen terhadap kualitas produk dan layanan jasa kepada pelanggan. Komitmen ini divisualkan dengan bingkai pigura yang bagus dan dapat dengan mudah kita temui di outlet makanan mulai dari skala warung makan sampai dengan restoran besar.

Motto itu adalah, "Anda puas beri tahu teman, anda tidak puas beri tahu kami".

Mungkin pemilik warung atau restoran tidak tahu bahwa pernyataan dalam motto itu sangat ampuh untuk membuat pelanggan feel free to say langsung kepada produsen sehingga segera bisa ditanggulangi.

Sebab bila pelanggan tidak mau komplain dan hanya diam lalu tidak pernah balik lagi maka rugilah. Apalagi bila pelanggan yang kecewa ini curhat ke mana-mana tentang kekecewaannya. Sangat berbahaya karena akan cepat menyebar ke banyak pelanggan lain seperti kanker yang menggerogoti tubuh dan membawa kematian.

Motto adalah pernyataan kepada pelanggan atas nilai-nilai filosofis yang diyakini produsen untuk diwujudnyatakan kepada pelanggan melalui produk yang dihasilkan atau layanan jasa yang diberikan, sebuah niat hati yang tulus untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan.

Jadi ketika produsen berani menyatakan statement motto itu maka protes pelanggan bukanlah sesuatu yang menyakitkan namun justru akan dilihat sebagai kesempatan untuk memberikan layanan yang lebih baik bukan lagi ala kadarnya.

Protes atau komplain dari pelanggan bukanlah sebuah serangan yang harus dibalas dengan serangan balik, tetapi ajang untuk berlatih memperbaiki kualitas produk atau jasa yang semakin sempurna.

So, layanilah pelanggan dengan baik sekalipun itu sebuah protes keras. Sebab kualitas layanan yang baik itu akan menyebar ke mana-mana dan menjadi magnet bagi pelanggan-pelanggan lain untuk selalu memakai layanan jasa ataupun produk yang anda hasilkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun