Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Memiliki Anak Buah Milenial, Cobalah Gaya Kepemimpinan Ini

24 Agustus 2019   18:07 Diperbarui: 28 Agustus 2019   08:03 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bekerja seperti di rumah. (sumber: apartmenttherapy.com)

Para pemimpin perlu memahami perbedaan generasi sejalan dengan memahami berbagai gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tipe anggota tertentu, sehingga mereka lebih bertahan dan bertanggungjawab terhadap pekerjaanya (Rony, 2016).  

ilustrasi milenial (sumber: news.solopos.com)
ilustrasi milenial (sumber: news.solopos.com)
Jadi sebagai manajer atau leader, gaya kepemimpinan bagaimana yang harus anda kembangkan untuk para milenial disekitar anda?

Hal pertama terkait gaya kepemimpinan untuk anak buah anda yang milenial adalah tentang cara berkomunikasi: pakailah gaya komunikasi secara jelas, transparan dan apa adanya. 

Mereka merasa bahwa semua orang disekitar mereka adalah rekan kerja, oleh karena itu mereka merasa tidak perlu kaku dengan birokrasi dan hal-hal prosedural yang justru menghambat kecepatan kerja mereka. 

Berikan ruang untuk mereka berekspresi atas ide-ide orisinil yang bisa mereka produksi dalam tim anda. Membiasakan dialog berisi pertanyaan bebas dan jawaban yang membawa berbagai alternatif solusi adalah suasana yang menarik bagi milenial, mereka akan merasa memiliki ruang untuk berpikir dan berkreasi yang lebih luas.

Hal kedua adalah jadilah sahabat, bukan bos. Mereka lebih nyaman dengan pemimpin yang menempatkan dirinya sebagai sahabat dari pada pemimpin yang beratribut senior, kepala, bos, pimpinan, dan sebagainya. 

Sahabat adalah sosok yang terbuka untuk berdiskusi, menyenangkan, bersedia menerima pemikiran yang berbeda bahkan kontroversial, mau memberi masukan tanpa syarat, dan mau menjadi mentor bagi anak buahnya. 

Rasanya agak berat jika anda adalah manajer atau pemimpin yang dilahirkan di era Generasi X atau Generasi Baby Boomer, yang terbiasa dengan iklim formal, birokratis, terstruktur, dan teratur walaupun terkesan kaku. 

Tidak perlu merasa kalah atau mengalah, sebab ini memang perubahan zaman, perubahan generasi, dan andalah yang harus lihai dalam mengikuti perkembangan dan beradaptasi supaya esensi kepemimpinan anda yaitu menginspirasi anak buah anda bisa terjadi. Satu-dua kali jadilah coach bagi mereka untuk meningkatkan produktivitas mereka seturut dengan apa yang ada dalam pikiran mereka mengenai sebuah sasaran yang harus dicapai. 

Cara memanggil dan menyebut pun layak untuk dipertimbangkan dari Pak atau Bu menjadi Mas, Mbak, Bang atau Kak, lebih terkesan akrab dan dekat bukan?

Hal yang ketiga adalah jadikan target kerja sebagai kesepakatan bersama, bukan beban kerja pribadi. Milenial membutuhkan dukungan untuk belajar dan berkembang dalam rangka mencapai target kerja, ketika and sebagai manajer menempatkan target kerja ini sebagai kesepakatan bersama untuk diraih maka mereka tidak akan merasa sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun