Mohon tunggu...
Lanjar Triyono
Lanjar Triyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - menulis adalah tempat aspirasi hasil pengetahuan penulis dengan imajinasinya.

Calon Pemimpin masa Depan jalan Allah (Optimis)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Dewasa: Surat Cinta di Pesan (WhatShapp)

1 Oktober 2022   23:19 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:22 15912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuliskan cerita di sudut ibukota Yogyakarta kampus hijau berdasarkan almamater. (15.45 WIB) Sempat ku susuri cerita sore itu dimana dengan cuaca gelap sedikit petang, Sabtu (01/10/2022). Aku melihat kenangan surat cinta di pesan WhatShapp, kampus almamater hijau di yogyakarta. Di sudut kota pinggir kali embung mantras kali gajah wong. Sempat berpikir di bawah kali dengan ketiga anak perempuan yang sedang berenang di kali tersebut. Diriku bertanya ; 'kenapa dek mandi disini, tempatnya kan kotor kenapa tidak di atas saja?'. Karena di atas ada tempat kolam ukuran besar yang sedikit bersih di banding di kalinya. Pertanyaan itupun terjawab seketika melihat panasnya siang saat itu.

Tanpa panjang lebarku langsung bergegas ke kampus. Dengan berjalan kaki dengan santai menikmati panasnya siang saat itu. Menemui gadis cantik dengan kemeja cantik di fakultas dakwah dan komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Secara tidak sengaja dengan kepolosan hanya menggangukan kepalanya, Rabu (21/09/2022). Dengan berlagak sombong -ku hanya berkedip mata sambil bergegas menemui teman di luar kampus, (sebut saja perempuan pejuang). Dengan basa-basi secara singkatku selesaikan pertemuan pada saat itu. Di karenakan ada jam perkuliahan dan di lanjut untuk berkomunikasi lewat media handpone (WhatShapp).

Dimana saat itu hati ini bertanya-tanya pada waktu silam tahun (2021) semester 4 awal. Ada teman di salah satu kampus ternama di yogyakarta (Universitas Gajah Mada) bertanya : teman kamu mana? (temanku). Dan aku jawab : teman ku pada sibuk semua (jawabku). Dan dia berbisik di telinga maksud saya pacar kamu. Dengan spontan saya kaku dan mengalihkan berbicaraan tersebut kepada topik masalah pertemuan di salah satu cafe (lupa namanya cafenya). Dengan ceria salah satu teman kumpul memulai acaranya dengan salam hangat. Kegiatan tersebut membahas isu problem masalah sosial yaitu pembahasan RUU KUHP dan dinamika pendidikan daring/online.

Sudut Cerita

Pesan terbang dengan sendirinya dengan pintu doraemon kemana saja. Dimana saat itu 'dia' suka bermain sepeda gowes. Diri ku berusaha membujuknya untuk memasuki cela kedekatan komunikasi-nya. Akan tetapi ternyata pesan itu begitu cepat tenggelam dengan waktu dan komunikasi hilang. Tetapi untuk pesan selanjutnya selalu menitip pesan dengan gaya bahasa lugas. Terdapat pesan terjawab namun belum kepada sasaran. 

Seketika bercanda dengan teman, aku sempat menyapanya sebelum jam masuk. Karena ke lincahan diriku selalu pede dengan gaya seperti itu. Walaupun, di belakang sana ku sempat bertanya apakah 'ia menyukai --ku'. Akan tetapi itu hanya pesan hati ini yang tersimpan. Remaja yang sudah hampir tua itu membawa--ku di depan teman-temannya. Dan berbisik sama seperti tahun lalu (dimana pacar mu). Aku hanya bisa menjawab ada di dalam hati yang selalu aku jaga. Dan dia (temanku), dengan canda-nya, berpesan untuk tidak di tutupi 'pesan itu'.

Jawabku, singkat kepadanya melalui (pesan Whatshapp), "Tujuan utama bukan itu, untuk menarik kemuka publik tapi esensi sebuah kesuksesan yang harusku tunjukan kepada orang tua ku". Entah kenapa, tidak ada hasrat untuk bercumbu kedewasaan ini. Hanya ingin ada yang mengerti itupun sudah cukup. Untuk pesan-pesan selalu dekat dengan kegabutan. Namanya juga 18+ beginilah terkadang ada hasrat terkadang tidak. Tapi untuknya selalu ada pesan di kampus yang aku tulis di cela memoriku.

Terkadang kedewasaan bernilai dimana kita bisa berguna untuk siapa dan yang perlu kita selesaikan. Ada kata senior "Jika ingin mencintai seseorang maka selesaikan dulu tujuanmu untuk apa mencintai dia, jika sudah menemukan dan ia merespon tanpa sadar maka itu milik mu". Dalih itu tidak cukup kuat untuk merangsang otak ini, tapi sedikit bisa di pahami walaupun dari awal sedikit sulit arti bahasa yang filosofis tersebut. Terkadang cerita dewasa sangat rumit di banding cerita anak kecil.

Beginalah cerita dewasa yang ada di almamater hijau. Maaf kampusku bukan kampus berdasarkan survei kampus hijau seperti UII atau UPVN ya! Kampus tersebut sangat sedikit pepohonannya. Begitulah kampusku yang seperti penjara. Tidak ada perkembangan sama sekali di dalam infrastruktur dan lahanpun habis. Adapun di balik kampus barat yang akan di bangun fakultas baru dekat fakultas tarbiyah. Tidak apa-apa walaupun kampus merakyat katanya. Tapi aku tetap bangga dengan kampus dengan banyaknya kaum hawa yang terkadang bikin mata melek melulu wkwkwk...... (canda)

Di hari itu pesan terakhir ku di waktu aku merasakan jatuh sakit. Aku mengirimkan surat kepada temanku. Bahwa aku ingin bercerita di balik layar kedewasaan. Disitu pula ku menemukan jawaban ; bahwasannya cinta tidak semudah itu untuk dimiliki. Jika cinta mudah mungkin hanya si paling-paling (yang bergelamor kekayaan). Tapi diriku yakin cinta akan ada di akhir kesuksesan (dengan yakin). Karena jalanku tidak menentu mau jadi presiden atau mau menjadi pedana menteri atau apalah itu, akan aku junjung marwah wanita itu indah dengan orang tertentu di suatu saat nanti.

Untuk saat ini mimpi tapi dengan ridho illahi kata mimpi berubah menjadi kenyataan entah itu bentuknya seperti apa?. Yang terpenting punya mimpi kata bung karno seperti itu, bapak pendiri idealis negara ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun