Melihat dari sudut pandang terkini isu yang hangat di perbincangkan adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), Desa wisata (ekonomi pariwisata), dan Merdeka Belajar (hak kebebasan belajar). Yang sedang di genjarkan oleh pemerintah dalam menangani infrastruktur pembangunan ekonomi rakyat kecil. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyebut ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia yang potensial dan harus terus di dukung.
Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Direktur Jendral Pembangunan Desa dan Perdasaan Sugito, Salah satu sektor yang dapat mendongkrak peningkatan ekonomi dalam mengentaskan kemiskinan adalah sektor pariwisata yang juga sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, perjalanan wisata nusantara, peningkatan penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja pariwisata, dan kenaikan indeks daya saing pariwisata Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Merdeka belajar merupakan terobosan Kemendikbud-ristek untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui kebijakan yang menguatkan peran seluruh insan pendidikan. Kebijakan ini di implementasikan melalui empat upaya perbaikan, yakni :
1.Perbaikan kepada infrastruktur dan teknologi
2.Perbaikan kebijakan, Prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan
3.Transformasi, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya
4.Melakukan perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen
Kenapa ketiga topik perlu di angkat di muka publik. Karena secara ekonomi jangka pendek bisa membantu inflansi ekonomi. Sebelum membahas secara inti saya menarik salah satu buku karya Hikmat Kusumaningrat buku seri "lebih dengat dengan SBY", "Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil". Karena relevan-nya dengan masalah yang di landa saat ini. Jika di lihat dari faktor krisis ekonomi sangat relevan. Dimana bapak presiden Jokowi Republik Indonesia harus memiliki tindakan secara tegas untuk memulihkan krisis ini. Seperti harga BBM naik membuat masyarakat sangat di rugikan dari beberapa sumber terkait masyarakat wong cilik. Sangat bagus bantuan BLT itu di salurkan. Tapi timbullah pertanyaan baru bagaimana pemerintah bisa memantau penyaluran itu sesuai dengan sasaran. Banyak keluhan masyarakat kelas bawah yang belum mendapatkan data bantuan tersebut di karenakan kurangnya komunikasi baik terhadap aparatur desa.
Kembali lagi apa itu re.vi.ta.li.sa.si n proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali (KBBI). Secara keseluruhan argumen yang di dapat revitalisasi sebagai objek bangunan atau tembok dasar. Dimana kegunaanya adalah membuat keadaan secara sosial, ekonomi, dan pembangunan bisa tercapai untuk meneruskan atau memperbaiki keadaan suatu problem yang terjadi. Dimana dalam buku karya Hikmat Kusumaningrat merekontrusikan suatu keadaan menjadi lebih baik dari masa jabatan presiden kedua Republik Indonesia Soeharto dengan krisis moneter-nya.
Apa saja yang akan di bahas? Mari kita baca selengkapnya secara dekat kehidupan Presiden ke-enam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau kerap di sebut dengan singkat SBY.
![Image 02 ; Viva.co.id]()
Image 02 ; Viva.co.id
Prolog ; Ekonomi Rakyat : Sang Juru Selamat
Maraknya wacana tentang pemberdayaan ekonomi rakyat terutama terjadi setelah negara di landa krisis moneter tahun 1997. Krisis moneter yang kemudian menjadi berkembang menjadi krisis ekonomi dan krisis kepercayaan kepada pemerintah Orde Baru. Mengakibatkan lengsernya Soeharto dari singgasana kepresidenan yang di gantikan dengan BJ. Habibie untuk mengisi kursi kepresidenan tersebut. Ini terjadinya setelah pidato dalam peringatan hari koperasi ke-51 di istana merdeka, tanggal 12 juli 1998.
Waktu itu Susilo Bambang Yudhoyono belum menjabat menjadi presiden hanya menjabat sebagai menteri koordinator bidang politik dan keamanan Indonesia (Menko Polkam) kepresidenan ibu negara Megawati Soekarnoputri. Namun, pemikiran mengenai ekonomi di nilai mumpuni oleh kalangan akademik. SBY melontarkan isu ekonomi rakyat tersebut dalam sambutan kuncinya di depan forum diskusi panel yang di selenggarakan Magister Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor di Jakarta, (5 april 2003). Makalah sambutan dengan judul "Revitalisasi Ekonomi Indonesia : Bisnis, Politik, dan Good Governance". Kemudian di elaborasikan dan di perluas isinya serta di terbitkan menjadi buku berbahasa Inggris dengan judul "Revitalizing Indonesian Economy : Business, Politics, and Good Governance".
Kemudian buku tersebut menjadi dasar strategi ekonomi pemerintahannya. Mengupas tentang ekonomi rakyat sebagai sektor kegiatan ekonomi yang tahan banting dan perlu mendapatkan perhatian. SBY menilai sektor kegiatan ekonomi rakyat berjasa besar sebagai penyelamat kehidupan ekonomi bangsa di saat Indonesia di landa krisis moneter, yang kemudian menjadi krisis ekonomi pada tahun 1997. Apa yang menarik dari dan berharga untuk di pelajari? "tulis SBY, Karena kekaguman SBY pada ketangguhan sektor kegiatan ekonomi rakyat, terutama sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Sektor lainnya ekonomi swasta usaha-usaha kecil dan menengah (UKM). Serta pengusaha informal".
Di saat itu, SBY menuliskan Disertasi-nya berjudul : "Pembangunan Pertanian dan Perdesaan sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran : Sebuah Analisa Ekonomi Politik Kebijakan Fiskal". Dan dinyatakan lulus Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ; 3,91. Kembali lagi SBY sendiri memastikan akan menjadikan disertasi-nya itu sebagai dasar bagi kebijakan pemerintahannya untuk menyejahterakan rakyat. Keberhasilan SBY dalam memberdayakan dan merevitalisasi sektor ekonomi rakyat cukup berhasil. Misalnya, program kegiatan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada koperasi, UMKM usaha mikro, kecil dan menengah tanpa angunan karena kredit untuk rakyat di jamin oleh lembaga penjaminan yang preminya di tanggung oleh pemerintah, program pembangunan perdesaan dan perkotaan melalui program nasional pembangunan masyarakat (PNPM) mandiri.
Apa saja yang di bahas dalam buku "pasar rakyat" ?
