Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan, Buku, dan Kopi Manisku

3 Maret 2021   11:30 Diperbarui: 3 Maret 2021   11:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan...
Deraimu nan rupawan
menelisik tiap jengkal tanah kegersangan
Terjun teratur bersama sejuknya riak-riak awan
Menjadi bukti betapa cintaMu tak berbatas keraguan

Buku...
Meski kubaca berulang seribu
Namun tak jua membuatku jemu
Pintu dari sekian banyak pintu IlmuMu
Teman setia dan obat segala sendu

Kopi...
Hitam ataupun tidak aku tak peduli
Asalkan mampu membuat semangat terbaharui
Ia yang pernah menjadi bahan bakar revolusi
Saksi sejarah dari orang-orang yg memiliki visi abadi.

Saya karang dan tulis puisi "asal-asalan" itu ditengah-tengah rintikan air hujan di pinggiran lapangan sekolah. Sambil menatap langit mendung yg menahan saya untuk segera pulang ke rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun