Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Jago Tua, Meski Turun Kasta Tetap Berlaga

16 Oktober 2021   09:18 Diperbarui: 16 Oktober 2021   09:29 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak anak bercita-cita menjadi pemain bola. Mungkin dalam bayangannya kehidupan pemain bola seperti para idola mereka, Christiano Ronaldo, Lionel Messi, David Beckham. Kehidupan yang bergelimang popularitas, dan tentu saja uang.

Tapi memang dalam realitanya untuk menjadi pemain bola sebagai tumpuan hidup di Indonesia bukan hal yang mudah. Apalagi Indonesia bukanlah negara yang memiliki prestasi tinggi di bidang sepakbola. Kita cuma unggul dalam jumlah penonton bola. Indonesia adalah salah satu pasar penting dalam jualan tontonan bola bagi liga-liga elit Eropa, seperti Liga Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Perancis.

Mereka yang hendak terjun sepenuhnya di sepakbola mesti menyadari kalau "usia pensiun" pemain bola cukup cepat. Usia 30 tahun sudah harus memasuki "masa persiapan pensiun".

Untuk posisi seperti kiper memang usia pensiunnya lebih tua. Misalkan saja Dino Zoff, kiper Italia saat merebut Piala Dunia usianya 40 tahun. Tapi untuk posisi lainnya, apalagi winger yang butuh pelari cepat, bisa lebih muda pensiun.

Bambang Pamungkas cukup bisa menjaga performanya, sehingga sampai pensiun di usia 40 tahun. Sementara rekannya, Ismed Sofyan, dalam usia 42 tahun masih bermain di Persija.

Saat usia menurun, tentu saja banyak parameter fisik ikut menurun, sementara tuntutan untuk tetap berkiprah di lapangan hijau, maka perlu berkompromi agar dapur tetap ngebul. Ada memang pemain seperti Bepe yang pandai menjaga kondisi maupun imejnya sehingga sampai pensiun pun tetap berlaga di liga teratas.

Bagi mereka yang tadinya menjadi andalan di kalangan klub-klub elit liga teratas, harus bersedia menurunkan bandrolnya. Bahkan hingga turun kasta, dari tadinya bermain di Liga 1 menjadi Liga 2. Beredar di liga yang lebih bawah bukanlah suatu aib. Justru bisa memberikan contoh kepada pemain yang lebih junior yang umumnya bermain di Liga 2 bagaimana bersikap dan menjaga kondisi diri.

Label sebagai eks pemain timnas, juga tidak mencegah para pemain gaek untuk turun kasta bila perlu. Tidak perlu malu, yang malu itu kalau sebagai pemain senior tidak bisa memberi contoh berperilaku yang baik bagi pemain junior.

Berikut sejumlah pemain gaek di Liga 2 yang pernah berlabel timnas:

  1. Agus Indra Kurniawan (39 tahun): Pernah memperkuat timnas SEA GAMES 2004 dan timnas Pra Piala Dunia 2006. Seangkatan dengan Bepe dan Ismed. Kini memperkuat Muba Babel United.
  2. Yustinus Pae (38 tahun): Kini memperkuat Dewa United.
  3. Hamka Hamzah (37 tahun): Bek andalan timnas di Piala AFF 2010. Kini memperkuat klub RANS Cilegon FC.
  4. Arif Suyono (37 tahun): Melejit namanya di timnas Piala AFF 2010. Kini memperkuat Persekat Tegal.
  5. Valentino Telaubun (36 tahun): Kini memperkuat Sriwijaya FC.
  6. Atep (36 tahun): Menjadi bagian skuad timnas di Piala AFF 2005 dan 2007. Kini memperkuat Mitra Kukar.
  7. Dedi Gusmawan (35 tahun): Kini memperkuat Sulut United.
  8. Victor Pae (35 tahun): Kini memperkuat PSPS Riau.
  9. Benny Wahyudi (35 tahun): Menjadi bagian skuad timnas di Piala AFF 2016. Kini memperkuat PSIM Yogyakarta.
  10. Ferdinand Sinaga (33 tahun): Kini memperkuat Persis Solo.
  11. Zulham Zamrun (33 tahun): Menjadi bagian skuad timnas di Piala AFF 2016. Kini memperkuat AHHA PS Pati.
  12. Dirga Lasut (33 tahun): Menjadi bagian skuad timnas-U23 di SEA GAMES 2010. Kini memperkuat Sulut United.
  13. Dedi Hartono (33 tahun): Kini memperkuat Semen Padang.
  14. Vendry Mofu (32 tahun): Menjadi bagian skuad timnas di Piala AFF 2012. Kini memperkuat Semen Padang.
  15. Engelberd Sani (31 tahun): Kini memperkuat Muba Babel United.
  16. Oktovianus Maniani (30 tahun): Menjadi bagian skuad timnas di Piala AFF 2010. Kini memperkuat Persiba Balikpapan.

Sejak dibukanya keran naturalisasi maka gelombang naturalisasi melanda persepakbolaan Indonesia. Bukan hanya mereka yang berharap bisa bermain di timnas, tetapi juga mereka yang merasa karir sepakbolanya di Indonesia bisa lebih panjang. Di tempat asalnya bisa jadi mereka sudah nggak kepakai, tapi di Indonesia usia bermainnya bisa lebih lama.

Sejumlah nama jago tua naturalisasi yang menghiasi Liga 2:

  1. Christian "El Loco" Gonzales (45 tahun): Melejit namanya di skuad timnas Piala AFF 2010. Kini memperkuat PSIM Yogyakarta. Di PSIM El Loco harus bersaing dengan pemain yang lebih muda seperti Pattrick Wanggai bahkan Syamsir Alam.  
  2. Herman Dzumafo Efandi (41 tahun): Kini memperkuat Dewa United.
  3. Beto Goncalves (40 tahun): Pernah memperkuat timnas di kualifikasi Piala Dunia dan pertandingan uji coba. Kini memperkuat Persis Solo.
  4. Fabiano Rosa Beltrame (39 tahun): Kini memperkuat Persis Solo.
  5. Yu Hyun Koo (38 tahun): Kini memperkuat Semen Padang.
  6. Khairallah Abdelkbir (38 tahun): Kini memperkuat Persis Solo.
  7. Mufutau Opeyemi Ogunsola (30 tahun): Kini memperkuat AHHA PS Pati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun