Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Keren tapi Bodong

21 April 2021   20:32 Diperbarui: 21 April 2021   20:37 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi apa sebenarnya yang kita butuhkan dalam berinvestasi? Ingin yang terlihat keren? Ingatlah keren tidak bisa menghasilkan keuntungan, kecuali bagi para seleb dan model, seperti para oppa dan nuna di drakor yang bening-bening. Bagi kita rakyat jelata, keren tidak bikin kaya.

Lakukanlah investasi disesuaikan dengan tingkat literasi keuangan kita. Kalau kita memang hanya memahami tabungan dan deposito, ya biarkan saja uangnya mengendap di situ. Bisa juga ditambahkan dengan membeli emas seperti strategi kakek-nenek-eyang buyut kita, tapi sebaiknya bukan dalam bentuk perhiasan agar harga jual kembali tidak turun.

Lebih dari itu sedikit, mungkin bisa mencoba obligasi pemerintah yang memiliki keamanan yang tinggi. Kalau hendak membeli produk reksadana, pastikan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai resikonya.

Tidak ingin banyak mumet, bikin kost-kost-an saja. Pragmatis tapi riil. Minimal kalau kost-kost-an nanti sepi, kita masih punya tanah dan bangunan yang bisa dijual. Bukan bodong. Biarin dikatain kuno.

Bahkan kalau kita jualan gorengan dan bangkrut, masih ada gerobak, kompor, tabung LPG 3 kg, wajan, irus yang bisa dibawa pulang. Lha kalau investasi bodong apa yang bisa dibawa pulang? Tinggal brosur dan pamflet yang bisa diloak.

Dalam sejarah investasi bodong adakah ceritanya duit bisa kembali pada investor. Separuhnya saja tidak, mungkin hanya sepuluh persen. Para pelaku (yang sudah tidak terlihat keren lagi) mungkin menjalani hukuman penjara. Meski sebagian masih bisa tertawa-tawa, entah maksudnya apa.  Mungkin teringat aset yang berhasil disembunyikan di antah berantah. Sementara para investor tetaplah nangis darah.

Masih kepingin terlihat keren tapi bodong? Ingatlah, kepanjangan dari OJK bukanlah Otoritas Jasa Keren, tetapi Otoritas Jasa Keuangan.

Pak Empong lerak-lerak
Sapa ngguyu ndhelikake
Sir sir pong udele bodong
Sir sir pong udele bodong

WYATB GBU ASAP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun