Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mari Berikanlah Teladan Penggunaan Masker yang Tepat pada Masyarakat

19 Juli 2020   06:54 Diperbarui: 19 Juli 2020   06:57 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di sebuah grup WA saya mencermati sejumlah kiriman gambar yang mengilustrasikan mengenai cara penggunaan masker secara tepat. Selain itu ditunjukkan dan dijelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan orang ketika sedang menggunakan masker.

Di antara kesalahan yang kerap dilakukan saat ber-masker adalah kebiasaan menurunkan masker ke arah bawah, ke bagian di dagu yang sebelumnya terekspose (tak tertutup). 

Bagian di dagu yang terekspose, memiliki kemungkinan terkotori oleh bakteri, kuman, dan virus. Kalau kita menurunkan masker ke bagian tersebut, berarti sama saja kita mengotori bagian dalam masker dengan bakteri, kuman, dan virus. 

Artinya, saat kita nanti menaikkan lagi masker, kita akan bernapas dengan bagian dalam masker yang sudah berpotensi terkontaminasi bakteri, kuman, dan virus. Betapa berbahayanya ...

Biasanya orang tergoda untuk sekedar menurunkan masker, meski kadang hanya sesaat saja, karena ingin minum, makan, ingin menghirup udara lebih leluasa, atau ingin bicara dengan lebih leluasa. Dengan sekedar menurunkan masker, mereka bisa dengan cepat menaikkannya lagi, ketimbang sekalian melepas masker.

Saya kadang melihat orang yang sedang berolahraga di jalan, seperti lari atau bersepeda, saat mencoba beristirahat sebentar, mereka menurunkan masker ke bawah, agar mulut bisa menghirup udara lebih leluasa, atau untuk minum. Setelah itu, ia akan menaikkan lagi maskernya, dan melanjutkan aktivitas olahraganya.

Kadang kita mungkin melihat, seseorang yang tadinya mengenakan masker dengan tepat, kemudian berhenti untuk makan di sebuah warung, rumah makan, atau PKL kuliner. Saat makan atau minum, ia tidak mencopot maskernya, tetapi hanya sekedar menurunkannya saja. Selesai makan, ia akan menaikkan lagi maskernya sebelum melanjutkan aktivitasnya.

Kadang kita mungkin melihat, pedagang di pasar atau penjual di toko yang semula masih tertib mengenakan masker, saat lapak atau tokonya sedang sepi dari pembeli, ia sengaja menurunkan maskernya ke bawah. Dan kemudian ketika datang pembeli, ia akan menaikkan lagi maskernya.

Ternyata kesalahan-kesalahan serupa, kadang kita saksikan juga di layar televisi, dilakukan oleh para pejabat. Saat mereka akan menjawab pertanyaan wartawan, saat mereka akan berbicara di depan mic, mereka menurunkan masker ke bawah, mungkin dengan maksud agar bisa berbicara lebih leluasa. Dan setelah itu, mereka akan menaikkan lagi masker ke posisinya.

Ternyata masih ada di antara Bapak/Ibu pejabat yang belum menyadari, bahwa mereka sudah memberikan contoh yang berbahaya bagi masyarakat. Karena masyarakat sering menyaksikannya di layar media, dan yang melakukannya adalah para pejabat yang memiliki otoritas tertentu, mungkin di kalangan masyarakat akan terbentuk persepsi, bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang normal atau tepat untuk dilakukan.

Jangankan saat para pejabat yang melakukannya. Saat seorang artis atau seleb melakukannya, dan masyarakat menyaksikannya di tayangan infotainment atau di social-media, mungkin masyarakat juga akan mengikutinya. Apalagi kalau mereka merasa itu sesuatu hal yang nampak terlihat keren untuk ditiru. Padahal terlihat keren, tidaklah selalu benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun