Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lapar yang Tertukar (Serial Status Galau Emak-emak Kacau)

1 Juni 2017   12:07 Diperbarui: 1 Juni 2017   12:22 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Makan bersama. Dokumen pribadi"][/caption]

Emak-emak di komplek lagi pada pengen makan bareng alias botram. Rasanya dah lama enggak botram gitu kata mereka. Padahal botram terakhir sekitar yaaa.. dua hari yang lalu.

Kalau lagi tanggal tua dimana keuangan sudah mengkhawatirkan, maka biasanya masak bareng lalu botram bisa jadi solusi bersama. Dengan hanya 5000 saja makanan istimewa bisa tercipta.

Jengkol,ikan asin dan sambal terasi merupakan menu utama yang harus selalu ada, sisanya bisa tumis kangkung atau tempe kecap.

Dan kalau lagi pada bokek, setelah selesai makan ,mereka akan berebut sisa makanan yang ada dengan alasan sekalian buat orang rumah. Meski yang tersisa hanya kuah atau bumbunya doang namun mereka tak malu menyongsongkan mangkok .

Hari ini kembali mereka ingin botram. Namun karena ini tanggal muda, dimana uang di saku tak terhitung jumlahnya,maka untuk acara makan semua sepakat memilih menu hari ini nasi padang.

Supaya lebih nikmat, masakannya beli saja dan tak perlu repot-repot berbagi tugas untuk memasak, mahal dikit gapapa lah Toh temannya duit di dompet masih banyak.

Setelah membayangkan secara berjamaah nikmatnya masakan padang, semua mulai saling tunjuk mencari emak-emak yang cocok jadi delivery service . Makannya mau, perginya ogah.

Selain malas menantang galaknya matahari siang, pada dasarnya masalah semua emak-emak disini sama yaitu semuanya mempunyai balita. Repot jadinya kan melewati panas siang dan menunggu pesanan sambil menggendong anak. Iya kalau anaknya nurut, kalau enggak mau diam? Modus sogok jajan es krim jadi pilihan, biaya makanpun membengkak. Sementara yang lain takkan mau tanggung jawab atas biaya tambahan.

Supaya keputusannya lebih adil kami memilih hom pim pah. Sayang, dewi fortuna sedang tak mau menghampiri, akulah yang kebagian tugas untuk membeli. Dengan garansi mereka akan menunggu sambil menjaga anakku, biar gak mewek saat emaknya kabur akupun terpaksa menyanggupi.

Akutuh sebenarnya termasuk pendatang baru. Belum satu tahun pindah rumah. Jadi pengetahuanku tentang rumah makan padang sebenarnya masih terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun