Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menstruasi Pertama Saya sebagai Anak Broken Home

12 Desember 2021   06:14 Diperbarui: 12 Desember 2021   08:47 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Irma Tri handayani

Menstruasi pertama adalah peristiwa yang masih selalu kuat di memori saya. Mungkin bagi semua wanita pengalaman menstruasi pasti tak terlupakan apalagi bagi saya ,anak broken home.

Loh, memangnya apa hubungannya menstruasi pertama dengan saya yang anak broken home?

 Begini...ketika anak wanita sudah menjelang remaja, seharusnya mereka sudah dibekali pengetahuan oleh orang tua terutama ibunya tentang kronologis menstruasi.

Saya yang ditinggal ibu dan ayah semenjak balita, tidak mendapatkan pengetahuan itu. Nenek saya terlalu renta untuk memberi tahu tentang menstruasi.

Maka siang itu sepulang sekolah , semula saya hanya merasa ada yang aneh di pakaian dalam saya. Mengapa terasa basah padahal saya tidak mengompol.

Begitu ke kamar mandi dan menemukan jejak merah di pakaian dalam, paniklah saya. Saya merasa ketakutan. Saya pikir saya sedang terluka.

Saya kira setelah dibersihkan darah akan berhenti. Ternyata tidak. Darah terus keluar. Saya semakin panik. 

Saya belum tahu kalau sedang menstruasi maka sebaiknya saya mencari pembalut.

Beberapa cara sederhana saya lakuka untuk berusaha menahan. Dari mulai menggunaks berlapis-lapis celana dalam sampai  menahan dengan melipat  kaos kaki dan memasangnya.

Pengetahuan saya yang kurang tentang menstruasi membuat saya tidak paham kalau darah itu adalah menstruasi yang takkan berhenti mengalir hingga masa meluruhnya dinding rahim dan sel telur usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun