Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Piala untuk Puasa Pertama

2 Mei 2021   16:46 Diperbarui: 2 Mei 2021   16:53 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala untuk tamat puasa. Foto : Irma Tri Handayani

GaagMengajak anak untuk puasa pertama kali tentu tidak mudah. Banyak pertanyaan dan banyak alasan pastinya. Lapar lah, haus lah ,ngantuklah dan lemes lah.

Sehari bisa berkali-kali buka tutup tudung nasi. Belum lagi matanya melirik-lirik terus air di galon . Iklan sirup di tv bikin air liurnya tak terkendali.

Meskipun begitu alhamdulillah hingga hari ini kedua anak saya masih lancar puasa full ga pake ice break di tiap adzan. Bahkan semakin hari keluhannya sudah tak terdengar lagi. 

Apakah ini gara-gara saya melotot saat mereka mengeluh lapar? Ya enggaklah, saya juga pernah sekecil mereka. 

Pertama ,sebelum mulai berpuasa saya sudah menjelaskan mengapa mereka perlu berpuasa. Saya katakan pada mereka bahwa salah satu fungsi puasa adalah untuk detoksifikasi tubuh. Duh,detoksifikasi bahasanya terlalu beratnya untuk mereka, saya  ganti deh proses pembersihan racun dalam tubuh.

 11 bulan pencernaaan digenjot non stop biarlah 1 bulan terjadi proses pembersihan. Perut kita perlu santai untuk mengembalikan lagi fungsinya.

Yang kedua saya katakan pada mereka bahwasanya  Kita diberi ibadah puasa oleh Allah agar bisa merasakan nikmatnya makan  setelah menahan lapar seharian. 

Tujuannya tentu saja agar mereka bisa lebih bersyukur. Selain itu nanti di lain hari mereka diharapkan bisamenghargai makann yang tersedia, menghabiskan semua dan jangan sampai bersisa alias mubazir

Ketiga saya menceritakan pada mereka bahwa diluaran sana meski bukan bukan ramadan banyak yang puasa lebih dari seharian seperti mereka . Bukan karena mereka hebat atau jagoan namun semata mereka memang tak punya sesuatu untuk dimakan. 

Mereka yang selain tak punya makanan juga tak punya tempat untuk bersandar. Rasa lapar seharian itu tak enak apalagi yang laparnya berhari-hari. Dengan penjelasan yang masuk diakal saya berharap mereka berpuasa tanpa bangak mengeluh lagi.

Saya sampaikan bahwa mereka itu butuh puasa dan bukannya harus puasa. Mereka butuh puasa untul kesehatan fisik dan mental. Melatih diri dari makan,minum serta marah.

Sebagai rewards atas keberhasilan puasa  yang pertama saya membelikan piala untuk si cikal di tahun 2015 pada puasa perdananya.

Tahun ini anak kedua siap menyusul untuk menerima piala perdana atas tamat puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun