"Move On"-nya Emak-emak di Tengah Ketidakpastian Jadi Penyumbang Kestabilan Keuangan

Dokpri

Untuk mengisi pendapatan yang hilang,sayapun coba mengasah terus kemampuan menulis agar menghasilkan,alhamdulilah bulan Maret dan April dapat uang jajan dari kompasiana lewat K-rewards.

K REWARD. Dopri

Sayapun menawarkan diri untuk menjadi admin media sosialnya teman yang memiliki usaha baju. Meskipun tak sebesar honor mengajar,namun alhamdulillah untuk sekedar membeli token listrik terbantu . 

Honor mingguan jadi admin. Dokpri

Kalau ada tawaran berjualan dari teman apapun itu saya embat. Pernah merasakan berjualan masker,dan pernah juga mencoba menjadi reseller makanan.  Keduanya saya tawarkan lewat media sosial tentunya. Bermodal jempol dan menulis.

Iklan masker dimedia sosial. Dokpri

Recehan-recehan itu ternyata bisa menambal bolong-bolong keuangan yang ada.

Nah, jika saya berhasil move on dan mampu mengendalikan keuangan maka sesubgguhnyapun ikut berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. 

Nah,bahasamya mulai berat..Lah,apa pula sistem keuangan? 

Sistem keuangan adalah lembaga keuangan, pasar keuangan,infrastruktur keuangan, perusahaan non keuangan dan rumah tangga yang saling berinteraksi dalam pendanaan dan atau penyediaan pembiayaan pertumbuhan perekonomian.

Tarik nafas dalam.. keluarkan !

Jauh lebih dalam sebetulnya kestabilan  sistem keuangan rumah tangga sebagai salah satu elemen sistem keuangan  yang selama ini dipelihara oleh Bank Indonesia.

Tahu enggak , Bank Indonesia memiliki kewajiban untuk memelihara kestabilan nilai rupiah. Salah satunya  caranya ya itu tadi menjaga stabilitas sistem keuangan. 

Masih ada sih dua kewajiban lain  Bank Indonesia yaitu  menetapkan kebijakan moneter serta  mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran .

Ketiga cara di atas merupakan cara Bank Indonesia  dalam  mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah agar stabil nilainya terhadap barang dan jasa dan stabil terhadap mata uang yang lain.