Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Atas Nama Darurat Covid-19 LTMPT Menghilangkan Tes Kompetensi Akademik di UTBK 2020

6 April 2020   20:01 Diperbarui: 6 April 2020   20:13 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AhsggsSetelah kejutan penghapusan UN diterima siswa -siswi SMA dan SMK,kejutan lain datang dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau bisa disingkat (LTMPT) . 

Lembaga penyelenggara tes masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini mengeluarkan keputusan bahwa karena masa tanggap covid-19 ini maka ujian masuk perguruan tinggi lewat UTBK  alias Ujian Tulis Berbasis Komputer tak menyertakan TKA.

Bagaimana tanggapan calon peserta UTBK?kebanyakan sih sorak sorai meskipun ada juga yang kecewa. 

Dan bagaimana pendapat saya yang selama ini menjadi pengajar kimia di salah satu bimbel?ya jelas saya merana. Hilang sudah jam mengajar saya di kelas persiapan UTBK nanti. 

UTBK yang rencananya digelar akhir Juni tadinya akan menghasilkan ladang uang lebih lama,kini mungkin tinggal harapan. Bukan cuma saya pastinya banyak guru Fisika ,Kimia ,Biologi yang gigit jari atas keputusan ini.

Penghapusan UN atas nama masa tanggap Covid 19 bisa dimaklumi karena waktu pelaksanaannya tepat di masa darurat. 

Penyelenggaraan UTBK yang diundur?itu juga bisa diterima karena memang kondisi belum memungkinkan. Tapi menghilangkan  TKA?

Dalam TKA yang akan diujikan adalah materi-materi rumpun Saintek dan Soshum. Tes TKA ini akan mengukur pengetahuan calon peserta UTBK pada materi yang diajarkan di sekolah dan yang dibutuhkan saat mengikuti program studi yang dipilih . Penghilangan TKA  atas dasar masa tanggap covid sungguh sulit masuk di akal. 

Untuk menjadi mahasiswa kedokteran misalnya tak masalah nilai mafikinya merah? Untuk mengambil jurusan hukum biarkah sosiolodi ekonomi atau sejarahnya kurang?

Akan terjadi lintas jurusan besar-besaran. Anak yang bisa mendapat nilai besar di TPS  (Tes Potensi Skolastik) bisa masuk kedokteran padahal aslinya dia butek urusan saintek. Anak IPA akan berpesta pora mengambil kelas IPS karena mereka tak perlu kerepotan belajar soshum.

TPS atau Tes Potensi Skolastik adalah tes yang digunakan untuk mengukur potensi yang ada pada diri yang bersangkutan. Dalam tes ini, calon mahasiswa akan diukur pada kemampuan kognitif, logika atau nalar dan pemahaman umum. Kini hanya TPS yang dijadikan modal masuk SBMPTN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun