Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jeritan Para Emak dalam Menyediakan Kebutuhan Kuota untuk Belajar Daring di Masa Tanggap Covid-19

25 Maret 2020   09:26 Diperbarui: 25 Maret 2020   09:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Canva

Kegiatan pembelajaran yang kini dilakukan melalui daring,tentu saja membuat para emak harus menyeduakan biaya tambahan yaitu dana kuota.

Beruntunglah keluarga yang sudah memasang area Hot Spot di Rumah. Sebanyak apapun tugas yang harus dibuka dari sekolah No problemo alias tak ada masalah mau berapa detik,menit atau jam. Nah kalau yang sanggup beli kuota pas pasan kayak saya,sebentar -sebentar lihat waktu takut keburu abis tuh kuota. Kayak beli kerupuk bisanya cuma eceran dan pilih paket paling murah.

Sayangnya membuka video itu butuh kuota yang lumayan,dan beberapa guru sekolah anak saya bukan merekam sendiri pengajarannya namun mencomot video pembelajaran yang sudah ada seperti dari media video berbagi you tube.

Mengisi kuota 25 ribu untuk sebuah provider yang ternama hanya dapat sedikit saja kuota, ada provider yang lebih murah tapi proses pembukaan video sering tak lancar.

Gemes? ya..mau enggak beli kuota ya gimana itu tugas anak,mau beli kuota biaya harian terpaksa harus dipapas. Andai emak boleh guling-guling dilapangan maka banyak emak-emak yang guling-guling kayanya wk wk wk.

Loh, para emak tuh gimana, noh dah ada provider yang bagi-bagi kuota gratis sekian puluh giga, masa gak tahu?iya..gratis tapi..untuk membuka aplikasi yang sudah disediakan bukan untuk membuka grup sekolahan. Buat grup sekolahan tetap saja harus pakai kuota berbayar. Lah ada tugas yang harus dikirim gimana coba? Lagian ponsel emak dah ga kuat pasang aplikasi baru beib.

Jadi,menurut saya sebagai salah satu emak-emak yang menjadi garda paling depan kini dalan membantu pengajaran anak, tolong pikirkan juga kemudahan atau kemurahan kuota.  Apa lagi kalau kuota Bisa digratiskan maka saya akan koprol pastinya karena lembaran dalam dompet yabg semakin pudar warnanya ini kini cukup untuk membeli belanja harian. Saya tak usah lagi bolak -balik ke counter hp tentunya.

Sekilas info juga,anak-anak yang tak kemana-mana ini perutnya mudah sekali lapar. Teriakan minta makanan sering sekali mereka kumandangkan. 

Masalah kuota internet menjadi bahan pokok di masa tanggap Covid 19 ini,maka bolehkah saya sebagai emak -emak tak berdaya ini mengharapkan pemerintah juga perduli masakah ini? Bisa dengan cara menyediakan wi-fie di beberapa titik jalan yang paswordnya hanya diketahui oleh para orang tua yang memiliki anak sekolahan saja misalnya. Jadi Bapak RT akan mendata KK mana saja yang memiliki anak sekolahan.

Semoga ada solusi untuk kebutuhan kuota ini. Dan semoga badai covid 19 segera berlalu.

Dibalik daster sehari pakai sehari ganti ini selesai juga tulisan ringan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun