Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Akhirnya Saya Punya Gantungan Kunci Jokowi

11 April 2019   14:59 Diperbarui: 11 April 2019   15:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gantungan kunci Jokowim Dokumen pribadi

Cuma gantungan kunci kok bangga. Mana kualitasnya kurang bagus lagi. Begitu kali pemikiran yang baca.

Sumpah saya bahagia punya pernak-pernik pilihan saya. Untuk selembar stiker saja saya tak punya. Padahal saya penggemar gelap pak Jokowi (Maklum kulit saya item). Mengapa saya tak juga memiliki aksesoris Jokowi semata karena saya tak memiliki akses untuk menemukan simpatisan Jokowi di tempat terdekat.

Seperti yang pernah saya tulis di artikel "kenapa Foto paslon presiden 01 hanya bayangan" daerah tempat saya tinggal adalah basis pasangan Prabowo -Sandi dari partai pendukungnya.Maka poster-poster dan balighonya pun itu semua. Ditunggu -tunggu tak ada yang membagikan stiker,gantungan kunci apalagi kaos Jokowi-Maruf.

Yang memberikan gantungan kunci ini adalah adik saya. Dia memberikan ini,karena dia memilih Prabowo,dan dia tahu saya masih menyimpan hati pada Jokowi.

Di tempat tinggalnya caleg dan partai hilir mudik menjual diri. Stiker bertebaran,kertas berhamburan,amplop bergelimpangan,kaos bergantungan.

Penduduk di daerah situ belum jelas mau memilih partai apa. Mereka terima siapa saja asal jelas kompensasinya ,halah!

Siapa saja yang mengetuk pintu merekapun berseru. Dipersilahkan masuk dan di dengar kan janji-janji manisnya,setelah itu jangan lupa tinggalkan kenangan boleh berupa barang atau selembar uang.

Tak bisa dihindari. Karena warga juga menyukai. Tapi untuk urusan hati katanya bagaimana nanti,belum tentu yang caleg yang mengetuk pintu mereka sukai. Mereka masih memegang prinsip ambil uangnya jangan pilih orangnya. 

Jadi buat yang kampanye yang penting bukan memberi barang atau uang karena belum tentu mereka terkenang,selain janji lakukan sesuatu yang berarti buat mereka. Membersihkan halaman rumah tiap warga misalnya. Atau membuatkan fasilitas bermain untuk anak-anak. Biar mudah diingat. 

Sebetulnya selama 5 tahun yang lalu kalian melakukan kegiatan baik,bukan sebulan menjelang pemilihan.

Dibalik daster berkancing selelsai juga satu tulisan ringan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun