Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Pencarian Itu Usai

29 Desember 2018   14:46 Diperbarui: 30 Desember 2018   08:37 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Mana teteh?" Lelaki itu balik menanyakan Putri ke duanya.

Sebelum tsunami menghempas lelaki itu dengan anak cikal nya. Dan istrinya bersama anak ke dua.

" Kami terpisah!" Lirih lelaki itu

" Teteh juga lepas dari pelukan," istrinya tak kalah memelas.

" Baiklah ayo kita cari bersama," ajak lelaki itu sambil merengkuh pundak istrinya.

Matahari mulai menyembul. Pantai yang mereka susuri kini banyak didatangi orang. Banyak reruntuhan bangunan yang menghalangi jalan mereka. Sementara merekapun melihat banyak yang terbaring di mana-mana.

" Maaf Bu,barangkali melihat dua anak saya. Yang satu laki-laki yang satu perempuan ," Lelaki itu memberanikan diri untuk bertanya pada  seorang perempuan setengah baya yang sedangkan berada di situ.

Namun perempuan setengah baya itu tak menjawab. Sepertinya dia terlalu asyik melihat evakuasi korban.

Pasangan suami istri itupun kembali melangkah. Seperti halnya sang suami,istrinyapun bertanya-tanya juga pada orang-orang sekitar. Sayangnya tak ada satupun yang mau menjawab,bhkan melirikpun tidak. Entah mengapa mereka sombong nian. Pasangan itupun memilih tak bertanya . Melainkan kembali mencari sendiri.

Nyaris seharian mereka mencari kedua anaknya,namun hingga hari kembali malam tak juga ditemukan.

Ketika mereka nyaris menyerah,tiba-tiba terdengar tangisan di balik pohon. Istrinya yang sepertnya hapal suara itu segera mendekati pohon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun