Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | [Cemburu] Terlalu Ingin Memilikimu

3 November 2018   11:12 Diperbarui: 3 November 2018   11:28 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terdiam di sudut malam. Beberapa jam lalu kamu kembali pergi.  Dengan penuh emosi kamu berkata tak ingin lagi bersamaku. Dan kembali kamu minta putus. 

Lagi-lagi kita bertengkar. Untuk alasan yang sama. Aku tak bisa menahan, dan kamupun telah habis kesabaran sepertinya. 

Ah,mengapa aku lakukan kesalahan yang berulang. Padahal aku masih butuh kamu. Maafkan aku,maafkan sikap kekanak-kanakkanku. Bisakah kau lupakan kembali salahku kali ini?

Aku memang terlalu bodoh. Menghujanimu dengan sumpah serapah. Dan mengatakan bahwa aku tak butuh kamu.

 Sementara kini baru beberapa detik dari kepergianmu, aku sudah mulai merindumu. Tapi masa iya aku harus mencarimu lalu meminta maaf padamu?kalau begitu aku berada di pihak yang salah dong! Hina sekali rasanya sebagai lelaki! 

Tapi kamu tadi menangis. Hingga nyaris tak bisa berkata-kata. Mungkinkah kamu menahan perasaanmu yang terkikis karena ucapanku melukaimu. 

Aku bilang kamu wanita gampangan! Terlalu ramah pada setiap lelaki. Meski baru saja kenal ,tapi kamu sudah bisa mengobrol panjang lebar. Kamu mudah menyesuaikan diri di mana saja. 

Begitu mudah semua lelaki akrab denganmu sementara aku,aku begitu kesulitan dulu untuk mendapatkanmu. 

Jika bukan karena kamu yang mulai menyapaku tak mungkin kita berkenalan. Jika kamu tak begitu cerewet tak mungkin aku mau berbicara denganmu. Aku menyukaimu karena kau membuat hariku ramai. 

Salahkah kalau aku menjadi ketakutan lelaki lainpun akan seperti aku padamu? Tak bisakah senyum itu hanya untukku? Sulitkah sapaan manjamu hanya padaku? Jangan kau bagikan pada yang lain. 

Tak ada maksudku untuk melukaimu. Aku hanyalah orang yang penuh rasa cemburu saat kau tak disampingku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun