Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tabloid Bola dan Kakak Saya

21 Oktober 2018   09:49 Diperbarui: 21 Oktober 2018   10:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bukan saya sebenarnya yang menjadi penggemar tabloid bola, tapi kakak saya. 

Dulu, saat dua-duanya belum menikah dan masih serumah, saya tau betul kalau kakak saya tak pernah tertinggal 1 edisipun. 

Yang menarik adalah dia itu biasa membaca tabloid bola sambil melepas beban di wc. Lamanya di kamar mandi bukan karena acara mandi tapi keasyikan melahap artikel liga inggris. 

Jika suaranya nyaris tak terdengar alias hening, maka artinya dia masih membaca sepak terjang klub Machester United idolanya. Jika sudah ada suara gejebar - gejebur dari air, itu artinya membacanya sudah selesai. Tiga menit saja dia sudah keluar dari kamar mandi. 

Jadi membaca tabloidnya lebih lama dibanding mandinya. 

Sayangnya karena membaca di kamar mandi maka tabloid bola yang dia baca sering basah terciprat air.  Jarang ada tabloid bola yang utuh. Pasti terlIhat keriting-keriting saat mengering.. 

Jika sudah menumpuk, tukang loak siap mengangkut tabloid bola. Namun dia suka menyortir dulu mana yang boleh dijual mana yang tidak. Berdasarkan berita yang dia suka. 

Sayangnya acara jual tabloid bola bekasnya jadi lama karena tak jaranh malah hanya satu dua yang layak jual.  Kadang kasihan sama tukang loaknya yang sering menunggu, atau malah di php-in.

Saya sendiri tak suka baca berita olah raga sebenarnya, tapi saya selalu membuka tabloid bola ketika datang.  Yang saya buka adalah halaman kartun olah raganya. Selain si gundul juga beberapa kartun lain sering membuat saya nyengir. 

Seiring waktu bergulir, saya dan kakak berpisah karena sama-sama menikah dan rumah kami berjauhan. Tak bertemu kakak membuat saya juga tak lagi melihat tabloid bola. Jadi tak hapal masih ada atau tidak. Eh ternyata bola sudah tiada. 

Ah bola.. kau menjadi salah satu kenangan antara aku dan kakak.  semoga berjaya kembali saat bereinkarnasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun