Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hindari Dot Jika Tak Mau Repot

19 Oktober 2018   13:16 Diperbarui: 19 Oktober 2018   14:22 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak mengenal benda yang satu ini. Para Ibu yang memiliki bayi, banyak yang tergantung pada dot. Dot dianggap solusi untuk memberikan susu jika ibu sedang tak bersama bayi. 

Beberapa ibu yang memang sudah merasa tak bisa memberi ASI dengan berbagai alasan jelas golongan fanatik pemakai dot. Dot laksana penolong pengganti puting ibunya. 

Bagi ibu pekerja yang mampu menyediakan ASI Perahan atau ASiP, dot menjadi benda ajaib penyampai ASIP.  Banyak yang sengaja memilih dot semirip mungkin dengan milik ibu agar anak mau dan mengira itu milik ibunya. Sebelum mulai bekerja malah bayinya latihan dulu menggunakan dot. 

Tahukah anda bahwa sebenarnya dot itu akan membuat repot? Pertama dot rawan membuat bayi mengalami "Bingung Puting" alias bingput. Apa itu bingput?  bingput adalah kondisi dimana bayi kesulitan membedakan mana puting ibu, dan mana dot.  Kondisi ini ditandai dengan ogahnya bayi  menyusui langsung dari ibunya. 

Saat Ibunya pulang bekerja dan siap menyusui buah hatinya ternyata bayi menolak. Mengapa demikian? Alasannya adalah, nyaris 8 jam bayi sudah dijejali oleh dot. Untuk beberapa kali sesi menyusui dia menikmati dot. 

Bibir mungilnya menghisap dot. Tak perlu usaha keras untuk mendapat ASIP lewat dot kadang asal tempel saja, asippun mengalir. 

Lainhalnya dengan puting ibunya. untuk mendapatkan ASI ada gerakan menyedot yang dia lakukan dan bukan menghisap. karena dari siang dia sudah terbiasa menghisap, maka diapun lupa lalu memperlakukan milik ibunya seperti dot.  

Akibatnya ASI tak tersedaot maksimal. Malah bisa jadi tak keluar. Bayipun menangis putus asa karena haus dan laparnya tak hilang. Akhirnya bayipun menolak menyusui langsung dari ibunya. Dia akan semangat lagi menyusui ketika disodori dot. Ibupun lantas menyerah pada dot. 

Kondisi di atas menurut ilmu yang saya dapatkan dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)  dikategorikan bingput berat. 

Adalagi bingput ringan. Yang ini bayi masih mau menyusui langsung pada Ibunya,hanya saja menyedotnya lemah.

 Lemahnya sedotan menyebabkan ASI yang keluar semakin lama semakin sedikit  volumenya. Perlu dipahami bahwa keluarnya ASI itu berdasarkan ilmu suply by demand. Semakin sedikit yang keluar, semakin sedikit ASI yang dibuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun