Liburan itu serunya memang diisi oleh kegiatan traveling. Â Maunya ya ke Yogyakarta, atau ke Bali gitu. Â Sayang isi dompet tak merestui.
Tapi tak perlu menghilangkan rencana traveling meski dana terbatas. Tinggal kita banting setir saja mencari lokasi yang murah dan dan dekat.
Syukurlah kami masih punya kampung halaman yang bisa dikunjungi. Letaknya tak tanggung-tanggung di desa paling ujung. Namanya Kampung Cipari di Sumedang jawa barat.
Nah, kebetulan dekat kampung Cipari ini sekarang ada tempat baru yang bisa kami kunjungi yaitu tempat berlangsungnya olahraga paralayang Batu Dua Sumedang.
Olah raga yang satu inikan cukup unik dan tidak dapat kita temui dengan mudah di sembarang tempat. Barang kali saja kalau sedang beruntung ada perlombaan atau yang atlet yang sedang mengadakan latihan. Lokasi ini beberapa waktu lalu bahkan dijadikan tempat gelaran pertandingan sebesar PON.
Nah, kebetulan lokasi ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari kampung Cipari . Ada jalan pintas menuju kesana. Jadi rencananya kami akan bertraveling menuju ke sana.
Berangkat sengaja sepagi mungkin agar tidak tercegat panas. Nyaris semua anggota keluarga ikut. Bahkan termasuk saudara -saudara yang memang asli penduduk sana, mereka sendiri katanya belum bosan mengunjungi lokasi itu.
Saya sendiri tentu saja pergi sepaket dengan suami, Lalaki Langit anak pertama, dan Miyuni Kembang anak kedua.
Segala perlengkapan yang menunjang perjalanan tak lupa kami bawa. Â Ada makanan dan minuman tentunya. Â Dan juga geligakrim untuk jaga-jaga barangkali ada yang jatuh karena keseleo. Ini wajib masuk tas. Seperti yang kita tahu, Â geliga memang ampuh mengatasi nyeri persendian, keseleo, kram dan masalah otot lainnya.
Perjalanan cukup jauh sebenarnya. Â Dengan medan yang menanjak karena tujuannya menuju dataran tinggi. Untuk Lalaki Langit sih tak masalah berjalan jauh usianya toh sudah 7 tahun. Sudah kuat berjalan jauh, nah yang belum kuat berjalan lama itu Miyuni Kembang karena usianya baru 3 tahun.