Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepotong Kisah Generasi Z Kawasan Banjir Bersama Kayu Putih Aroma

11 Desember 2017   23:01 Diperbarui: 19 Desember 2017   16:18 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adzan magrib sudah berkumandang.  Jarum jam memang sudah menjauhi angka 6. Langit sudah gelap.

Bukan hanya karena telah terjadi pergantian waktu dari senja menuju malam saja gelap ini terjadi, tapi memang dari lepas dzuhur tadi hujan sudah membasahi bumi.

Memang intensitasnya sudah berkurang tak sederas sebelummya namun hujan memang belum berhenti benar.

Bagi kami penduduk Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat, hujan yang awet menjadi pertanda kurang baik karena sudah dipastikan banjir akan datang.

Bukan di komplek perumahan sih sebenarnya tapi di akses menuju rumah. Jalan raya Rancaekek -Garut tepatnya sekitar pabrik biasanya sulit dilewati karena sudah tergenangi air.

Pemandangan yang akan terjadi kemudian adalah orang -orang yang akhirnya memilih untuk berjalan kaki karena nyaris tak ada kendaraan umum yang mau lewat.

Nah, salah satu penghuni di rumah ini ternyata belum pulang dari sekolah karena terjebak juga dibanjir kali ini.  

Dia adalah keponakan dari suami saya namanya Nanda Amelia . Dia yang biasa dipanggil Amel atau kalau sedang gemas kami panggil Apong(Amel ompong)  karena dulu saat balita nyaris semua gigi depannya ompong tergerus kegemarannya mengemut permen.

Amel lahir tahun 2000. Sehingga mudah sekali ya menghitung umurnya hehehe.

Bagi saya Amel merupakan salah satu saksi perjalanan kisah kasih saya dengan suami karena dulu tak jarang saat jalan, nonton atau makan dia selalu kami ajak.

Rambutnya yang kriwil, matanya yang bulat dan senyumnya yang lebar membuat saya gemas sekali melihatnya. Rasanya ingin mencubit pipinya. Paling senang kalau bertemu dia sehabis mandi, bau kayu putih cajuput oil nempel sekali dengan aroma tubuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun