Mohon tunggu...
LangitBiru
LangitBiru Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

POST-STRUCTURISM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunikasi Kesehatan dan Kebergaman Sumber Informasi Terkait Covid-19

29 September 2020   00:52 Diperbarui: 29 September 2020   01:02 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunikasi kesehatan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Indonesia, mengingat informasi kesehatan saat ini menjadi hal yang penting. Informasi terkait kesehatan kadang masih membingungkan masyarakat karena begitu banyaknya informasi yang tersebar dan berbeda-beda khususya informasi terkait perkembangan kasus Covid-19. 

Beberapa informasi seperti jumlah pasien yang positif memiliki jumlah yang berbeda-beda sehingga membingungkan masyarakat terkait kebenaran informasi.

Komunikasi Kesehatan dan Peran Media Selama Pandemi Covid-19

Komunikasi kesehatan saat ini menjadi penting digunakan untuk sosialisasi m terkait pencegahan penyebaran Covid-19. Dalam definisi Schiavo (2007) komunikasi merupakan pendekatan yang multidisiplin melalui informasi untuk mendorong masyarakat guna meningkatkan angka kesehatan. 

Komunikasi kesehatan digunakan sebagai alat persuasi yang mempengaruhi sikap, kesadar, dan perilaku masyarakat dalam wujud sosialisasi kesehatan. Kegiatan sosialisasi kesehatan menjadi wujud nyata dari komunikasi kesehatan untuk menyampaikan informasi tentang pencegahan penyakit, edukasi kesehatan, dan isu-isu kesehatan yang berdampak secara luas seperti isu Covid-19. 

Pola komunikasi kesehatan bermula dari komunikator yang menyampaikan informasi melalui media kepada komunikan dan memungkinkan memunculkan efek. Efek dari infromasi tersebut seperti kondisi chaos and panic di masyarakat yang disebabkan oleh perbedaan informasi antar komunikator.

Komunikasi kesehatan berlandaskan pada UU Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 63 yang menjelaskan bahwa pengembangan sistem informasi kesehatan agar menunjang penuh pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan tekonologi sederhana hingga mutakhir di seluruh tingkat administrasi kesehatan. 

Terkait dengan kemajuan teknologi, komunikasi kesehatan juga memerlukan jaringan media sosial guna mempercepat proses penyebaran infrmasi ke masyarakat melalui media sosial. Media sosial terdapat hastag yang dapat digunakan untuk memperluas penyebaran informasi kesehetan dari pemerintah.

Keberagaman Media informasi yang Membingungkan Sebagai Kegagalan Komunukasi Kesehatan

Implementasi komunikasi kesehatan melalui televisi, radio, surat kabar, dan media digital seperti instagram, twitter, facebook, whatsapp, Line, Youtube, dan juga portal berita online serta berbagai website lembaga kesehatan seperti WHO dan Kementrian Kesehatan menjadi salah satu bentuk sosialisasi untuk mempengaruhi masyarakat agar menghindari kegiatan di luar rumah guna mengurangi penyebaran Virus Covid-19. 

Hastag #dirumahaja sebagai salah satu wujud sosialisasi yang mempengaruhi masyarakat untuk tetap beraktivitas di dalam rumah guna mencegah penyebaran virus Covid-19. 

Adanya hastag ini dianggap cukup besar mempengaruhi sikap dan tanggapan masyarakat atas informasi mengenai pencegahan penyebaran virus Covid-19. Selain hastag, simbol seperti stiker-stiker di Whatsapp dan Line yang mengingatkan masyarakat untuk tetap berada di rumah selama pandemi Covid-19. 

Informasi mengenai jumlah pasien yang terjangkit Virus Covid-19 juga dipaparkan di media seperti televisi, radio dan portal berita online serta website yang berhubungan dengan kesehatan. Melihat banyaknya media yang memberikan informasi membuat kebingungan, keresahan dan kepanikan masyarakat.

Chrisnawan Wisnu (2020) selaku pengamat media berpendapat bahwa banyaknya informasi yang tersebar dan juga menghasilkan data-data yang berbeda membuat masyarakat bingung. Terdapat media yang mengatakan bahwa jumlah pasien yang teridentifikasi positif terjangkit Covid-19, juga media lainnya yang mengatakan jumlah pasien menurun dan masa pandemi akan segera berahkir

Informasi terkait berita Covid-19 masih kurang jelas kebenarannya. Hal ini dapat memunculkan masalah di masyarakat yakni chaos and panic. Suatu kondisi masyarakat yang mengalami keresahan dan kepanikan yang mengacaukan keadaan. Berdasarkan narasumber Hugo Gian (2020) sebagai salah satu tokoh akademisi di Timika, Papua juga menyampaikan keresahan masyarakat papua terkait penyebaran virus Covid-19. Keresahan yang memberi kesan takut bagi masyarakat Papua sebagai akibat perbedaan informasi yang tersebar. Terdapat media yang menyatakan bahwa Papua termasuk zona hijau, namun informasi lain memunjukan bahwa Papua termasuk dalam zona merah. Media dipandang seolah sedang kompetisi informasi.

Media berperan penting dalam keberhasilan komunikasi kesehatan selama pandemi Covid-19. Banyaknya media seperti televisi, radio, surat kabar, media sosial ( instagram, twitter, facebok, whatsapp, line), portal berita online, dan website dari lembaga organisasi kesehatan yang menghasilkan informasi yang berbeda-beda serta berdampak keresahan dan kepanikan masyarakat akan kebenaran informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun