Mohon tunggu...
Puisi

Hidup Beranomali 2... Bumi Menua dan Demensia

24 April 2016   07:24 Diperbarui: 24 April 2016   10:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kembali kepada proses perjalanan kehidupan,

apakah memang demikian siklus takdir,

serta merta kehidupan akan kehilangan pesona manakala, setelah benih kejahatan tidak lagi ada kekuatan dan peluang untuk tumbuh,

walhasil ketika warna kebenaran mendominasi kehidupan maka ceritanya tidak lagi menarik untuk diikuti

bahkan segera ditutup lembaran penghujungnya dengan kata “the and” not “to be continue”.

karena dengan arti kata lain mungkinkan totalitas unsur nafsu sebagai saripati distorsi diri manusia bisa dimatikan sepenuhnya.

atas unsur tersebut pertanda jalan takdir kehidupan manusia sudah selesai,

yang bermakna pula dengan istilah kiamat datang.

hidup membentuk pola jaring interaksi nasib yang aneh

kebenaran dan kejahatan dapat berjalan bersama berkompromi dalam satu ruang jiwa

keburukan mengumbar hasrat sepuasnya sementara pertobatan berpacu di belakangnya untuk menghapus jejak

bisakah seperti itu.....

hidup beranomali mungkin karena

bumi semakin menua dan demensia?!

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun