Mohon tunggu...
Ruth Lana Monika
Ruth Lana Monika Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk menjadi pengantar pesan Semesta

Penulis lahir di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha kembali mengasah talenta menulis dan belajar blogging.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jebakan Iklan Makanan pada Anak

20 Mei 2021   15:41 Diperbarui: 20 Mei 2021   15:43 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https//:nasional.republika.co.id/

Setiap hari, anak-anak tidak bisa lepas dari menghabiskan waktunya di depan televisi ataupun mengakses internet. Bahkan, beberapa anak lebih banyak duduk di depan televisi ataupun di depan HP untuk bermain internet daripada bermain dengan teman-temannya. Sehingga televisi dan internet menjadi media sehari-hari anak.

Hal ini memberikan efek buruk yang akan mempengaruhi cara berpikir anak. Efek ini didapatkan selain karena kualitas mutu pertelevisian lokal yang buruk dan hal lain yang tak kalah berbahayanya, yaitu iklan makanan. Sama seperti orangtua yang mudah tergoda dengan gambar makanan yang lezat, anak-anak pun demikian. Efeknya lebih negatif ke anak-anak karena mereka belum dapat membedakan mana makanan yang sehat dan yang tidak sehat.

Efek Buruk Iklan Makanan

Disadari atau tidak, sering kali orang tua tidak peduli akan efek negatif paparan iklan makanan, baik dari televisi maupun internet. Iklan makanan dianggap hal sepele oleh kebanyakan orang tua. Pada kenyataannya, iklan mempunyai peran yang besar dalam membentuk persepsi anak tentang makanan yang mereka konsumsi setiap hari.

Sayangnya, iklan makanan yang ada di televisi sebagian besar berjenis junkfood, seperti pizza, soda, donat, burger. Makanan ini terlihat sangat menarik di mata anak-anak. Apalagi, makanan ini jarang tersaji di rumah dan akan menimbulkan rasa penasaran anak serta anak menganggap junkfood adalah makanan istimewa.

Dilansir dari school of parenting: apakah anak sadar bahwa junkfood adalah makanan yang tidak sehat?

Studi yang dilakukan oleh University College Dublin (UCD) dan juga University Queen, Belfast, menyatakan bahwa anak-anak usia 4 -- 5 tahun mengenali dua kali lebih banyak merek makanan yang tidak sehat sebagai makanan sehat.

Studi ini kembali mengingatkan orangtua untuk lebih selektif dalam memantau tayangan televisi yang dilihat oleh anak. Ada baiknya orangtua ikut mendampingi anak-anak saat menonton televisi.

Kasus Anak Obesitas

Saat ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar televisi atau layar gadget. Hal ini membuat anak menjadi malas bergerak dan juga terpapar iklan makanan tidak sehat yang banyak mengandung gula, lemak, dan kalori. Pada akhirnya, kasus obesitas pada anak pun mencuat.

Selain obesitas, kasus penyakit diabetes pada anak pun turut meningkat dari tahun ke tahun. Pemicunya adalah banyaknya makanan dengan kadar gula dan kalori yang berlebih. Jadi jajanan Kekinian, Yakin Sehat?

Langkah apa yang bisa diambil oleh orang tua?

Pada dasarnya, pengenalan akan pengetahuan anak tentang gizi sejak dini sangat berperan penting dalam kehidupan anak. Mengenalkan anak pada pengetahuan  nutrisi makanan sangat penting akan membantu anak memahami konsep kebutuhan tubuh sehat sehingga anak mampu memahami iklan secara benar.

Pengenalan nutrisi makanan misalnya, tubuh membutuhkan vitamin C untuk daya tahan tubuh. Vitamin C dapat diperoleh dari beragam jenis sayuran dan buah, seperti sawi, brokoli, kale, jambu biji, tomat, pepaya, dll. Para guru di sekolah juga dapat membantu pendidikan tentang gizi dan makanan sehat ini.

Mulai pendidikan gizi dengan cara yang sederhana. Kenalkan pada anak pada makanan dan nutrisi apa yang terkandung di dalamnya. Juga berikan penjelasan tentang efek buruk bila mengkonsumsi terlalu banyak junkfood dan makanan dengan kadar gula tinggi.

Langkah terpenting orang tua juga harus membiasakan keluarga untuk mengonsumsi makanan sehat. Jangan menyerah untuk memberikan dan mengkreasikan asupan buah dan sayuran kepada anak.

Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah pendampingan anak saat menonton televisi atau mengakses internet sangat perlu untuk diterapkan pada masing-masing keluarga.

Mari, bersama-sama mendampingi anak secara bersahabat agar tidak terpapar dengan tayangan iklan atau konten televisi maupun internet yang tidak tepat yang dapat mempengaruhi pola pikir ke arah negatif!

Salam hangat kerabat keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun