Mohon tunggu...
Ruth Lana Monika
Ruth Lana Monika Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk menjadi pengantar pesan Semesta

Penulis lahir di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha kembali mengasah talenta menulis dan belajar blogging.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sound of Borobudur Membangkitkan Peradaban Musik

11 Mei 2021   15:50 Diperbarui: 11 Mei 2021   16:17 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
soundofborobudur.org

Siapa yang tidak mengenal Candi Borobudur? Situs bersejarah yang telah tercatat sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia ini merupakan salah satu ikon Wonderful Indonesia. Candi Borobudur ini dimasukkan ke dalam 7 keajaiban dunia karena merupakan candi Buddha yang terbesar dan tertua di dunia. Candi Borobudur ini dibangun jauh sebelum Candi Angkor Wat didirikan di Kamboja. 

Candi Borobudur terkenal pula dengan kemegahan dan keindahan yang syarat akan makna. Candi Buddha termegah di Indonesia ini memiliki arsitektur yang menakjubkan. Candi ini merupakan contoh pencapaian dari puncak keselarasan teknik arsitek dan estetika seni rupa Buddha di Jawa. Candi Borobudur ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada dinding Candi Borobudur dihiasi dengan 2.672 panel relief. Borobudur ini memiliki relief terlengkap dan terbanyak di dunia. Bahkan digadang-gadangkan sebagai relief terelegant dan teranggun dalam kesenian dunia Buddha. Banyak arkeolog yang meneliti kehidupan di masa Jawa kuno dan Nusantara pada abad ke-8 dan ke-9 dengan mencermati serta merujuk ukiran relief Borobudur. 

Dilansir dari soundofborobudur.org, Sound of Borobudur Movement adalah upaya anak bangsa untuk mengenali lebih dalam kebesaran peradaban masa lampau, dengan menggunakan budaya dan ilmu pengetahuan yang diinterpretasikan melalui seni. Sekelompok musisi hebat Indonesia ini mencoba untuk menggali lebih dalam kekayaan budaya yang terdapat di relief Borobudur, terutama tentang peradaban musik. 

Hal ini didasari dengan temuan pada panel-panel relief Borobudur yang ditemukan adanya sekitar 226 gambar alat musik dan 45 panel pengembangan peristiwa ansambel musik. Jenis-jenis alat musik ini sebarannya meliputi 34 provinsi di Indonesia dan minimal 40-an negara di seluruh dunia. (ditulis oleh Trie'iie Utami) Penemuan ini menjadi bukti bahwa Borobudur pusat musik dunia.

Sound of Borobudur memiliki pengampu utama yang merupakan kolaborasi 3 musisi hebat Indonesia, yaitu Trie Utami, Purwa Tjaraka, dan Dewa Budjana. Kegiatan-kegiatan Sound of Borobudur sudah berkembang dengan cukup pesat dengan mengungsung Orkestra Sound of Borobudur sebagai bukti nyata kemajuan kebudayaan Indonesia yang sudah berkembang sejak masa lampau dan dapat diimplementasikan pada masa kini. 

Sound of Borobudur menggugah spirit warisan budaya Indonesia untuk dilestarikan  nilai-nilai luhur yang dikandungnya pada masa kini melalui berbagai jalur kreativitas, ekspresi seni atau produk teknologi, dan apapun bentuknya keluarannya. Karya-karya ini menunjukkan kepada dunia bahwa Borobudur adalah pusat musik dunia sekaligus pusat tradisi dunia. 

Berbagai upaya melalui musik ini dapat menunjukkan kembali jati diri masyarakat Indonesia yang beradab dan berbudaya. Musik ini menggambarkan harmonisasi bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam etnis, suku, agama, dan budaya. 

Keberagaman dan kebhinekaan ini mampu menjadi contoh sebuah keselarasan bagi dunia. Sehingga mengantarkan warga masyarakat Indonesia menjadi warga dalam kehidupan berbangsa, tampil sebagai warga dunia, dan memiliki kesadaran sebagai bagian tak terpisahkan dari alam semesta. Oleh karenanya, sebagai anak bangsa sudah sepatutnya kita mengapresiasi tinggi karya-karya ini. 

Sebagai warga Indonesia kita dapat turut berpartisipasi mendukung kegiatan-kegiatan Sound of Borobudur ini dengan turut menghayati, melihat, merasa, menikmati, mengembangkan, melestarikan dan mempromosikannya sebagai bentuk salah satu warisan budaya yang bukan sekedar reinterpretasi melainkan sekaligus direvitalisasi peradaban alat-alat musik. 

Warisan peradaban bangsa Indonesia ini dapat lebih lagi dikenal oleh dunia dengan menjadikan Borobudur pusat musik dunia. Sehingga Borobudur pada akhirnya dapat menjelma menjadi duta diplomasi budaya yang mampu menginduksi orang lain dan bangsa lain untuk mengapresiasi Borobudur, bahkan mengapresiasi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun