Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Seorang petani yang menyukai menulis disaat waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Tragedi Kanjuruhan dan Arah Baru Sepak Bola Kita

7 Oktober 2022   16:04 Diperbarui: 7 Oktober 2022   16:13 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karangan bunga sebagai bentuk belasungkawa pendukung Arema | (foto: kompas.com)

PSSI harus merangkul setiap petinggi suporter klub dan mulai membahas revolusi mental agar tidak ada lagi provokasi sesat yang dapat membahayakan nyawa orang lain. 

Saatnya Memasuki Arah Baru Sepakbola 

Berkaca dari tragedi Kanjuruhan, PSSI harus merubah arah sepakbola kita ketingkat yang lebih profesional. Kita harus berkaca dari negara lain yang dimana para pendukung kedua kubu dapat akur meskipun salah satu tim mereka kalah.

Seperti dalam laga Derby Manchester Minggu lalu, yang dimana MU dibantai habis Manchester City dengan skor 6-2. Tidak ada kerusuhan yang terjadi meskipun kedua pendukung rata-rata fanatik.

Mereka lebih memilih meluapkan kekesalannya melalui media sosial tidak melakukan aksi anarkis. Kenapa bisa begitu? Karena Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) membuat aturan ketat terhadap penonton dan para pendukung.

FA tidak main-main dalam menjatuhkan sanksi terhadap suporter manapun yang berlaga di liga Inggris, inilah yang harus ditiru PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Disatu sisi, menurut pandangan saja pihak keamanan juga harus memiliki SOP terkait penggunaan alat huru-hara seperti gas air mata. Seandainya keamanan yang bertugas memiliki SOP pasti tidak akan terjadi penembakan gas air mata dengan sembarangan.

Jadi, semua unsur harus benar-benar dibenahi dari sistem kemanan, ketertiban penonton dan sanksi bagi setiap pendukung yang melanggarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun