Laga pembuka cabang olahraga sepak bola SEA Games ke-31 telah berakhir, dimana tim tuan rumah berhasil melumat timnas Indonesia dengan skor telak 3-0. Semua gol tercipta di babak kedua, dan faktor utama kekalahan Indonesia adalah minimnya penguasaan bola akibat buruknya taktik kucing-kucingan.
Di babak pertama para punggawa Indonesia sebenarnya dapat bermain konsisten dan rapi, hal tersebut terbukti dengan berhasil mengimbangi permainan dan meredam gempuran para pemain Vietnam.
Saat memasuki babak kedua, barulah muncul malapetaka bagi tim asuhan pelatih Shin Tae-yong , dimana para pemain mulai kelelahan dan sulit berkonsentrasi untuk melakukan pengamanan dan penjagaan daerah pertahanannya.
Dan kejadian ini bukanlah yang pertama, melainkan sudah tradisi turun temurun di persepakbolaan tanah air kita. Masalah besar timnas kita dari dulu ya stamina dan kerja sama tim, para pemain Garuda kita pun sepertinya sulit untuk mendapatkan bola dari lawan dan sulit untuk melakukan serangan.
Berkaca dari permainan Vietnam tadi, dimana mereka bermain sangat rapi, tenang dan disiplin. Semestinya Vietnam lah yang memiliki beban berat, karena harus bermain impresif di hadapan para pendukungnya.
Namun dalam pertandingan tadi, Vietnam sepertinya lebih tenang di babak kedua dan tentunya ada perubahan strategi yang dilakukan pelatih Vietnam Park Hang-seo.
Ini merupakan deretan kekalahan Indonesia dari Vietnam, meskipun demikian ini akan menjadi pelajaran yang berharga bagi pelatih Shin Tae-yong di pertandingan babak penyisihan grup berikutnya melawan Timor Leste, Filipina dan Myanmar.
Park Hang-seo masih menjadi pelatih tersohor di Asia Tenggara, ia salah satu pelatih di AFF yang berhasil mengalahkan Cina di kualifikasi piala dunia 2022 di Qatar.Â
Meski Vietnam sempat kesulitan di babak pertama, Vietnam U-23 tetap dapat meraih kemenangan manis dengan skor telak 3-0 melawan Indonesia U-23. Adapun pemain tim berjulukan "The Golden Star" yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor "Tien Linh (54'), Hung Dung (74'), Le Van Do (87').
Gaya bermain cepat dan operan bola kaki ke kaki menjadi kunci keberhasilan Vietnam mengalahkan Indonesia, dimana para pemain Indonesia tidak mampu mencuri atau mempertahankan bola secara tenang.
