Mohon tunggu...
Lamboroada
Lamboroada Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari kebenaran dibalik pembenaran

Mahasiswa bodoh pecinta literasi, pembelajar sampai mati.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Merayu dan Menelantarkan

17 Februari 2019   01:17 Diperbarui: 6 Februari 2021   01:25 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lamboroda (Bukan Siapa-Siapa)

Apa yang ada dalam pikiran kita ketika mendengar kata Merayu? mungkin  sebahagian orang akan berpikir bahwa kata tersebut adalah ketika lelaki atau sebaliknya mencoba mendekati lawan jenis untuk menggodanya agar mendapatkan perhatian, supaya bisa berkenalan sampai bisa mendapatkan nomor telepon. 

Selain itu, sebahagian orang mungkin berpikir bahwa merayu itu adalah ketika seseorang mengeluarkan kata-kata pujian atau kata-kata gombal kepada yang di kehendaki untuk maksud tujuan tertentu. Bermacamlah definisi orang tentang kata tersebut, tergantu setiap Individu ketika mendengarnya.

Dalam suatu tujuan tertentu untuk mendapatkan  yang di inginkan harus melewati bermacam rintangan dan untuk melewati rintangan tersebut juga harus mempunyai bermacam cara salah satunya adalah merayu.

Dalam sebuah Organisasi untuk mempertahankan eksistensinya, memperpanjang umurnya maka harus memiliki penerus yang akan melanjutkan perjuangan organisasi, menjaga roda organisasi agar tetap berjalan dan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Baik organisasi mahasiswa, masyarakat, pemuda dan beberapa jenis organisasi lain tidak akan bisa bertahan dan akan punah jika tidak ada anggota/kader baru. 

Karena dalam setiap organisasi yang disebutkan tersebut yang menjalankanya adalah manusia dan sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia akan merasakan mati, maka jika tidak ada lagi tunas muda organasasi itu akan punah.

Namun tidak hanya faktor itu yang bisa membuat keberadaan suatu organisasi bisa mati,sangat banyak faktor-faktor yang membawa organisasi ke jalan kehancuran salah satu diantaranya yang dibahas di atas dan faktor dari system atau konsep pencarian anggota baru juga bisa menjadi salah satu jalan menuju kehancuran dalam sebuah organisasi. 

Pada dasarnya recruitments anggota baru dalam sebuah organisasi adalah untuk mencari kader-kader baru yang akan mencoba untuk mewujudkan tujuan dari organisasi yang melakukan recruitment tersebut, melanjutkan perjuangan generasi-generasi sebelumnya karena belum bisa merealisasikan sepenunhnya. Walaupun Kebanyakan juga yang merupakan tuntutan dari Konsitusi.

Karena tuntutan konsitusi, itulah yang hari ini menjadi masalah. Banyak anggota/kader baru yang tidak menemukan arah dan ditelantarkan karena dalam melakukan perekrutannya di niatkan hanya untuk memenuhi tuntutan konstitusi sehingga proses kaderisasi pun dilakukan secara abal-abal atau asal jadi kader saja, meski tidak sedikit juga yang mampu menemukan jalannya sendiri tanpa arahan dari seniornya.

Tidak semua organisasi seperti itu, namun tidak sedikit pula khususnya pada organisasi yang berbasis mahasiswa. Dalam suasana recruitment akan dipasang pamflet dimana-mana di desain semanarik mungkin agar siapa yang sekilas melihatnya langsung mengalihkan perhatian dan membacanya dengan serius.

 Isi pamflet itupun akan sangat menarik, akan ditautkan disitu apa-apa yang akan didapat nanti ketika masuk organisasi itu, tempat pelatihannya pun akan dibuat pada suatu tempat yang siapapun akan tergiur ingin kesana. Selain itu, jika ada alumni dari organisasi terkait yang sudah terkenal dan termashyur di negeri ini, maka akan di tempelkan muka orang tersebut di pamplet yang di ambil dari gambar google. Sederhananya dijanjikan surga dululah ketika dalam suasana recruitment atau dalam pencarian anggota/kader baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun