Mohon tunggu...
Lalu Hendriawan
Lalu Hendriawan Mohon Tunggu... Penulis - Siswa

Pelajar Siswa SMAN 1 Gunungsari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sebuah Kebersamaan

2 Agustus 2020   13:52 Diperbarui: 2 Agustus 2020   14:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pa, kevin mau tanya apa kita akan tetap seperti ini?, Selalu bersama?, bermain bersama?, tertawa bersama?" Tanya anak laki-laki itu kepada sang papa.

"Kok kevin tiba-tiba nanya gitu. Kenapa hmm?" Tanya sang papa.

"Kevin pernah nonton film pa, bukan cuma itu kevin juga kemarin baca buku.. yang di rak buku itu lho. Ceritanya sama pa kayak yang di film aku tonton. 

Ada sebuah keluarga yang sangat bahagia, mereka selalu bersama walaupun orangtuanya sibuk tapi mereka selalu jagain anak-anaknya, selalu ada buat mereka. Tapi setelah anak-anaknya tumbuh besar sekitaran berumur berapa tahun ya? Aduh kevin lupa.. hmmm oh ya sekitar 15 tahun. Orang tuanya mulai berubah. Bahkan mereka jarang pulang, sampai-sampai melupakan anak mereka hanya karena sebuah pekerjaan, menurut kalian gimana?" Tanya anak laki-laki itu kepada orangtuanya.

"Itu maksud kakak apa, mama papa  bakalan ninggalin key ma? Key nggak mauuuu... hiks..hiks..hikss kalian nggak boleh ninggalin key, nggak boleh" ucap gadis kecil itu menangis sesegukan.

"Ehh dek, itu cuma cerita aja.. kakak lagi cerita , itu cuma cerita ingat C.E.R.I.T.A bukannya papa mama mau ninggalin kita bukan" ucap sang kakak selembut mungkin sambil menekankan kata cerita.

"Jadi Key salah?" Tanya gadis kecil itu lagi dengan wajah sepolos mungkin.

"Key nggak salah ngeluarin pendapat, tapi Key harus denger dulu baik-baik apa yang dibilang sama kakak, setelah kita pahami baru boleh berkomentar, jangan langsung nyerocos" ucap sang mama sambil mengelus rambut sang anak.

"Nyelocos (nyerocos) itu apa ma? Tanya gadis kecil itu membuat mereka semua tertawa dan si empu hanya melongo tak mengerti.

"Jadi gini key, nyerocos itu adalah berkata terus-menerus dengan lancar dan cepat sehingga orang lain tidak sempat menyela". Jawab sang papa.

"Ihh papa pertanyaan kevin tadi juga kan belum dijawab?" Ucap anak laki-laki itu kesal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun