Mohon tunggu...
Lalu Darwati
Lalu Darwati Mohon Tunggu... Guru - GURU, petani dan pemimpin keluarga

Saya penulis pemula. ingin mengembangkan kemampuan menulis dalam bentuk artikel di kompasania. dengan mengikuti pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 27. Semoga dengan semangat yang kumiliki dapat terwujud keinginan menjadi seorang penulis yang berkualitas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Songket" Kain Khas Tradisional Lombok

6 September 2022   22:02 Diperbarui: 6 September 2022   22:57 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kain tradisional khas lombok tengah khususnya yang ada di desa Sukarara Kec. Jonggat Lombok Tengah sudah terkenal luas baik lokal, nasional bahkan ke manca negara. ini dibuktikan dengan banyaknya wisatawan lokal, nasional dan asing berkunjung ke daerah tersebut. 

Desa ini tidak terlalu jauh dari kota Praya Lombok Tengah dan Desa Sukarara sudah menjadi salah satu destinasi wisata karena Kain Tenun Tradisionalnya.

Kain Tradisional Khas lombok ini di namakan "SONGKET". Songket merupakan kain tradisional buatan tangan, tidak di diproduksi menggunakan mesin. kain songket ini di buat oleh warga Sukarara secara turun temurun dan terus menerus di perkenalkan kepada generasi mudanya supaya kain tradisional ini tidak punah. 

Masyarakat Sukarara mewajibkan para perempuan desa untuk bisa membuat kain songket ini dan para perempuan dalam membuat songket ini dimulai sejak umur 10 tahun sampai tua. Dalam proses pembuat kain songket ini dinamakan "Menenun" dan bahasa daerahnya "Nyenseq".

Dalam menenun satu kain songket bisa memakan waktu mulai 2 minggu bahkan sampai 1 bulan, tergantung kerumitan motif yang di tenun. bahkan ada yang satu minggu sudah mampu menyelesaikan satu kain tenun, itu tergantung juga dari cekatan nya sang pembuat.

proses-pembuatan-1-63176ba1f22cdd1d195afea2.jpeg
proses-pembuatan-1-63176ba1f22cdd1d195afea2.jpeg
Menenun kain SONGKET merupakan rutinitas warga masyarakat Sukarara khususnya Perempuan desa baik muda maupun tua. mereka menenun mulai dari pagi sampai malam hari. Waktu istrihatnya adalah pada waktu sholat dan menyiapkan hidangan buat suami mereka. setelah itu mereka melanjutkan untuk menenun.

Pada saat ini banyak sekali motif yang berkembang. Dulu puluhan tahun yang lalu, nama motif yang terkenal adalah Subahnale, Seret Penginang, Ragi Genep, Wayang dan masih banyak lagi. 

Namun pada saat ini motif yang paling terkenal dan diminati masyarakat adalah Motif Jokowi. Kenapa dinamakan Motif Jokowi, karena Presiden Jokowi pernah memakai motif yang belum di kasih nama pada saat sidang DPR/MPR. 

Nah, dari sana lah masyarakat Sukarara memberi nama motif itu Motif Jokowi dan salah satu motif yang bertengger dipapan atas dalam pemasarannya dan peminatnya.

s1-63176c8408a8b55bc516e934.jpeg
s1-63176c8408a8b55bc516e934.jpeg
Selain motif itu ada satu lagi motif yang lain yang masih diminati sampai sekarang namanya Rangrang. berikut berbagai macam motif yang diminati masyarakat dan dipakai pada acara acara formal dan informal di Pulau Lombok.

s2-63176d3ff22cdd01be747754.jpeg
s2-63176d3ff22cdd01be747754.jpeg
s3-63176d574addee024722e395.jpeg
s3-63176d574addee024722e395.jpeg
Orang asing yang berkunjung ke desa Sukarara senang sekali mencoba dan mengenakan pakaian tradisional ini. mereka malah ikut dalam kegiatan nyongkolan dimana pakaian tradisional ini wajib dipakai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun