Mohon tunggu...
Lalu Aziz AlAzhari
Lalu Aziz AlAzhari Mohon Tunggu... Penulis - Orang Dalam

Dalam hal apapun kita semua masih dalam proses pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita Pernah Bersama

4 November 2020   12:00 Diperbarui: 4 November 2020   12:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit jingga tiba2 tertutup oleh awan hitam pekat.
Rintik hujan turun dengan tiba2
Aroma taanah memaksakan masuk ke indra penciuman.
Mengalir ke otak, mengetuk saraf tentang rindu.
Yag telah tersimpan rapi pada hati sanubari.

Kita pernah bersama.

Mngendarai vespa tua.
Dengan bahagia.
Sambil menikamati semesta.
Kala itu sedang berpihak kepada kita.

Kita pernah bersama.

Mendorong vespa tua, yang cemburu akan kisah kita.
Kau mendorongnya dengan penuh rasa bahagia.
Kuhadapkan wajahku ke belakang.
Kau brikan senyum simpulmu
Menggetarkan jiwaku yang sedang jatuh cinta.

Kita pernah bersma

Berekspektasi tentang kehidupan masa tua
Membangun istana kecil untuk kita bercumbu dan bercinta.

Kita pernah bersama.

Merajut asa, hasrat, karsa, yang menjadikannnya cinta.
Kelak dihari tua,
Akan kuceritakana pada anak, cucuku tentang kisah kita.

Kita pernah bersama

Tatkala cinta mengaharuskan kita untuk bersama.
Tatkala rindu mengahruskan kita untuk bersua
Tatkala dia yang membuatmu terlena.
Akan ku simpan kisah kita jauh dialam bawah sadarku.
Jauh di hati sanubariku.
Sambil menunggu hari tua
Ku harap kau bahagia,
Karena semesta tidak mengizinkan kita bersama, untuk menikmati hari tua.

LMF, September 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun