Mohon tunggu...
Lalu Alfian Rahmatillah
Lalu Alfian Rahmatillah Mohon Tunggu... Aktor - Mahasiswa (Difabel Tuli) 20107030140 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Aku bangga Tuli sebutkan teman teman dipanggil Tuli itu identitas diri

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tercinta Pendakian Bukit Gunung Savana Dandaun

21 April 2021   09:57 Diperbarui: 21 April 2021   10:18 2452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar JPEG 128 (dokpri)

Karena sudah mendekati waktu sholat maghrib, kami memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dan melakukan pendakian pada malam hari. Pendakian malam dimulai Seperti biasa, sebelum mendaki kami melingkar, briefing, dan berdoa. 

Tujuannya ialah menjaga komunikasi antar anggota tim, juga komunikasi dengan Yang Maha Esa. Setelah mengatur formasi, kami berbaris dan memulai perjalanan, aku di posisi paling belakang sebagai sweeper. Pendakian pada malam hari tentu lebih melelahkan daripada di siang dan sore hari. 

Karena pada malam hari, kita berebut oksigen dengan tumbuh-tumbuhan di sekitar. Pendakian pada malam hari juga cuaca Hujan dan dingin angina, Dan di malam hari, pengelihatan mereka tentu lebih tajam daripada pengelihatan kita. 

Jalur Pendakian Bukit gunung savana dandaun ini cukup menanjak. Beberapa spot bahkan sudah dipasangi tali tambang sebagai pegangan, untuk membantu para pendaki melewati trek yang menanjak dan juga licin. Licinnya trek pendakian membuat kami terpeleset beberapa kali. 

Sesekali kami kelelahan lalu berhenti untuk mengatur nafas, meregangkan kaki, juga minum, tidak lama karena takut otot kami nanti menjadi kaku. Di pendakian Bukit gunung savana dandaun ini juga tersedia 3 spot mata air untuk mengisi ulang botol-botol kami yang sudah kosong. 

Setelah mendaki selama tujuh setengah jaman, hari Minggu pukul 01.30 WIB kami tiba. Lahannya luas dan cukup datar. Lalu kulihat ke sekitar, tenda di sini sangatlah banyak. 

Namun, suasana ini begitu hening, semuanya sedang beristirahat. Segera kami membangun 6 tenda berukuran empat, dan sebagian lainnya memasak. Kami membangun tenda di pinggir dan menghadap ke Merapi.  ini kita dapat melihat kelap-kelip cahaya lampu kota, dan lampu kendaraan yang berbaris di sembalun. 

Malam itu, langit terlihat cerah dan ramai bintang. Semuanya beristirahat dengan lelap. Tetapi aku kesulitan untuk tidur, dan berhasil tidur setelah shubuh. Menuju Puncak Gunung Savana Dandaun Pagi hari kami menyeduh energen panas untuk menghangatkan tubuh. 

Setelah semuanya bangun dan sudah sarapan, pukul 9.00 WIB kami melanjutkan pendakian menuju Puncak Gunung Savana Dandaun menuju puncak, semua pemandangannya terlihat indah. 

Dokpri
Dokpri
Yang kami jumpai ialah padang sabana yang amat luas, dan beberapa pohon untuk kita berteduh. Panorama bukit-bukit hijau Dandaun di sekitar pun terasa amat menyenangkan mata. Puncak Merapi juga terlihat sangat jelas dari atas sini. 

Sampailah kami di Puncak Gunung Savana Dandaun pukul 12.00 WIB. Lelah dan letih semalam terbayar. Semuanya duduk di rerumputan menghadap ke bawah, tak terasa kami bersebelas sudah sampai di puncak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun