Mohon tunggu...
nur aqmala
nur aqmala Mohon Tunggu... -

traveler

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Air Terjun Coban Talun Malang

17 September 2014   05:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:28 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 16 Juli 2014

"Aku galau, pengen main yang jauh. Minggu ini libur hari apa dol? " begitu bbm yang saya kirim ke sahabat karib saya. namanya hasan tapi saya lebih sering memanggilnya "dol" selang beberapa menit ada balasan "galau kenapa? libur hari minggu dol.  kamu yang tentuin tempatnya, nanti aku temenin." setelah membaca balasannya saya mulai browsing spot yang akan kita kunjungi. berhubung saya suka tempat yang penuh air saya memilih coban talun batu. saya mencari informasi mulai dari lokasi, medan, tiket masuk, akomodasi dll. keesokan harinya (minggu), pukul 6 pagi hasan menjemput saya di kos. perjalanan dari surabaya-malang lancar. sekitar pukul 8.45 kita mulai masuk kota Batu. hawa dingin menyergap. kita mulai mencari coban talun yang berada di Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu. menurut informasi coban ini searah dengan selecta dan pemandian cangar.  papan penunjuk wisata selecta banyak di temui, kami terus melanjutkan perjalanan hingga sampai di persimpangan. kalau ke kanan masuk wisata selecta. tapi kami belum menemui papan penunjuk adanya coban talun. akhirnya kami bertanya pada salah seorang warga, menurut beliau coban talun masih lurus. nanti ada papan petunjuk belok kiri yang mengarah pada  gang yang kira-kira muat untuk satu mobil. setelah sepuluh menit berkendara kami menemui papan yang di maksud bapak tadi. dan sialnya banner yang seharusnya terpasang di mulut gang yang menunjukkan arah coban talun roboh. alhasil kami sempat tersesat hampir ke pemandian cangar. :) untungnya kami tersadar dan kembali bertanya pada salah satu warga yang kebetulan sedang mencari rumput. ibu itu bilang kalau coban talun letaknya di bawah. kami kebablasan. :D akhirnya kita turun lagi dan mengambil jalan sesuai instruksi ibu tersebut. pukul 9.30 kami mulai memasuki gang. sepanjang perjalanan mata kami di manjakan oleh kebun apel milik warga sekitar yang tengah berbuah. dan Violaaaa pintu gerbang coban talun sudah terlihat. semangat saya langsung membara :D harga tiket masuk Rp. 7.500/orang dan Rp. 2000 untuk parkir motor. setelah memasuki pintu gerbang saya mulai bertanya-tanya apa benar ini tempatnya? kok sepi sekali hanya ada satu warung di sana dan satu mobil terparkir sepertinya ada keluarga yang piknik. saya masuk ke warung dan membeli minuman sekalian bertanya motor ini di parkir dimana? kok nggak ada tukang parkirnya? si ibu menjawab motornya di parkir di depan warung saja. aman kok. setelah itu kami mulai berjalan menyusuri jalan setapak yang sedikit menurun, sekitar 50 meter kami menemukan aliran sungai yang tidak begitu deras. di sana ada bapak-bapak yang sedang mencari rumput. hasan bertanya di manakah letak air terjunnya? bapak tersebut menjawab "masuk ke hutan saja mas, jaraknya kurang lebih 500 meter." setelah menyebrangi 2 sungai kecil, kami mulai menyusuri hutan karet. di sana ada beberapa papan penunjuk letak coban, yah kondisinya sederhana. ada beberapa petani yang menyiram tanaman sejenis asparagus. kami terus menyusuri jalan setapak yang makin menyempit dan terjal. medannya lumayan menguras keringat. saya tidak bisa membayangkan kalau kondisinya hujan jalan yang masih berupa tanah tidak akan bisa di lewati. sepanjang perjalanan kami terus berbincang. hingga terdengar gemericik air terjun. gemericik air kembali menambah semangat saya. setelah kurang lebih setengah jam kita sampai di coban talun. hawa segar membuat hati saya tentram. sekitar 15 menit saya dan hasan saling terdiam memandang teduhnya air terjun. setelah itu kami berfoto-foto sebentar dan kembali ke parkiran. coban talun yang masih asri dan sepi menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun