Mohon tunggu...
Sepudin Zuhri
Sepudin Zuhri Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tarif Terintegrasi DKI Jakarta Mulai Berlaku, Siapa yang Diuntungkan?

13 Agustus 2022   19:37 Diperbarui: 14 Agustus 2022   02:03 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo (kanan) bersama bersama Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin (kiri) melakukan uji coba terbatas integrasi antarmoda dengan kartu dan aplikasi JakLingko di Stasiun Velodrome LRT Jakarta, Rabu (18/8/2021).(ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Kenyamanan sangat berharga. Bahkan, tidak sedikit pihak yang mengutamakan kenyamanan, baru soal harga. Beberapa orang sering menyebut, "Harga tidak masalah, yang penting nyaman". 

Oleh sebab itu, kebijakan tarif integrasi yang sangat bagus dengan harga/tarif yang lebih efisien harus dibarengi dengan layanan berkualitas untuk menciptakan kenyamanan dan kemudahan para penumpang moda transportasi publik.

BENEFIT LAINNYA

Jadi, sangat jelas benefit dari tarif integrasi, yaitu tarif lebih efisien. Apakah hanya itu saja benefitnya? 

Dengan tarif lebih efisien sepertinya bisa mendorong warga untuk menggunakan transportasi publik. Apalagi jika hal-hal teknis di lapangan sudah lancar, seperti sistem aplikasinya, kartunya, sistem pembayaran, dan lain-lainnya menghubungkan ke mana saja. Apalagi ke depan akan diperluas ke KCI, dan Railink.

Ternyata tidak hanya tarif yang lebih efisien saja, tetapi masih banyak benefit lainnya bagi warga. Bahkan, benefit bagi stakeholder, seperti pemerintah, masyarakat, dan operator transportasi publik, dan pada ujungnya adalah benefit bagi Indonesia.

Bagi masyarakat kian dimudahkan, semakin nyaman, tarif lebih efisien dan terjangkau, dan yang paling penting perjalanan menjadi lebih cepat dan efektif.

Bagi operator juga bisa meningkatkan jumlah penumpang dan pendapatan, bisnis proses menjadi lebih efektif dan efisien dan transaksi nontuna (seamless transaction).

Bagi pemerintah sebagai regulator, khususnya Pemprov DKI Jakarta, mampu merealisasikan kebijakan tarif tepat sasaran, mengurangi subsidi jangka panjang, data transportasi terpusat. Yang lebih penting adalah mengurangi kemacetan di DKI Jakarta serta memperbaiki kualitas udara di ibu kota.

Dengan berbagai benefit kebijakan tarif terintegrasi dari Pemprov DKI Jakarta ini, jumlah penumpang/pengguna transportasi umum massal akan semakin bertambah. Terjadi migrasi dari pengguna kendaraan pribadi ke moda transportasi umum sehingga akan menurunkan volume kendaraan. Penurunan volume kendaraan akan mengurangi kemacetan sekaligus menurunkan emisi gas buang dari kendaraan bermotor.

MRT dan LRT menggunakan bahan bakar listrik. Kemudian, bus Transjakarta juga menggunakan bahan bakar listrik, kendati belum seluruhnya. Namun, ke depan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus menambah bus listrik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun