Mohon tunggu...
Lala 27
Lala 27 Mohon Tunggu... Lainnya - Siti Kamila

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang Industri Halal di Tengah COVID-19

5 Juni 2020   10:52 Diperbarui: 5 Juni 2020   10:53 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Wabah COVID-19  ini dimulai dari sebuah pasar tradisional di wuhan, cina yang menjual makanan-makanan tak halal. Dari situ lah masyarakat menjadi semakin sadar bahwa makanan non-halal dan makanan yang tidak diolah secara higenis memiliki potensi besar untuk menimbulkan penyakit seperti saat ini, COVID-19 yang akan menyebabkan kematian diberbagai negara termasuk juga indonesia. 

Saat ini masyarakat mulai sadar betapa pentingnya mengkonsumsi produk halal agar hidup lebih sehat. Apalagi saat pandemi covid ini masyarakat diharuskan dirumah aja dan menjaga kesehatan, Artinya yaitu masyarakat membutuhkan   makanan sehat dan higenis dan halal dikonsumsi dan juga Makanan halal dan higenis kian digemari di tengah pandemi covid 19. karena saat ini makanan halal selalu menjadi pilihan bukan hanya oleh umat muslim tapi juga non muslim.

Pada masa pandemi COVID-19 saat ini menurut dandan ramdan selaku sektor dari universitas medan area mengemukakan bahwa ada kemungkinan untuk berkembangnya industri makanan halal, terutama industri halal di indonesia. Industri makanan halal menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan makanan dimasa pandemi seperti saat ini, indonesia sebagai negara agraris yang besar harusnya bisa memanfaatkan hal ini karena banyak negara yang mengalami kesulitan dalam menyediakan makanan halal di masa krisis. 

Hal tersebut merupakan peluang bagi industri halal di indonesia untuk mengembangkan dan memajukan industri halal di indonesia terutama dalam sektor makanan halal.

Untuk mempertahankan industri halal pada masa pandemi COVID-19  seperti saat ini hal yang harus dilakukan oleh para produsen adalah dengan cara menggunakan teknologi seperti platfrom digital, karena hal tersebut dapat dijangkau oleh masyarakat dengan sangat mudah dan sangat luas. Dengan memanfaatkan teknologi seperti ini merupakan cara yang paling efektif dalam mempertahankan dan mengenalkan industri halal kepada masyarakat. Sektor makanan halal dalam pandemi COVID-19  sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga makanan halal di indonesia sangat bagus untuk dikembangkan.

Selain makanan halal,  pada masa pandemi COVID -19 ini ternyata juga memiliki dampak yang positif dan juga dapat membuka peluang  pada bidang industri obat-obatan yang mendapatkan untung besar, konsumen indonesia sangat senang dalam mengkonsumsi obat herbal dan suplemen herbal sehingga ini menjadi peluang bagi palaku industri halal.

Pandemi COVID-19 sebagian besar lebih sadar menjaga kesehatan. Selain dengan mengkonsumsi makanan halal masyarakat juga perlu mengkonsumsi obat herbal dan suplemen  kesehatan untuk terus meningkatkan daya tahan tubuh agar dapat terhindar dari serangan penyakit, termasuk COVID-19.  

"Konsumsi herbal dan suplemen kesehatan Yang aman, bermanfaat menjadi salah satu upaya preventif yang perlu dibudayakan oleh masyarakat pada masa pandemi ini imbau kepala badan POM RI, Penny K.

Dengan kesempatan ini badan  POM  juga telah meluncurkan 10 produk informasi sebagai panduan bagi masyarakat berupa pedoman penggunaan herbal dan suplemen kesehatan. Pemanfaatan obat herbal sudah terbukti empiris secara turun menurun dapat memelihara kesehatan pencegah covid 19. 

Sebagian negara kaya akan keanekaragaman hayati, peluang besar mengembangkan industri halal obat herbal. Terbukti beberapa herbal dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti kunyit, jahe, temu lawak, jambu biji dan lain sebagainya.

FGD saat ini dinilai sangat penting guna membahas potensi obat-obatan herbal dan suplemen kesehatan dalam upaya menghadapi COVID-19. FGD membahas beberapa topik, yaitu mekanisme imunomudulator dalam menangkal virus COVID-19, vitamin herbal dan probiotik yang digunakan untuk daya tahan tubuh. Kepala badan POM berharap FGD ini dapat menyingkap beberapa rahasia dibalik obat  herbal indonesia untuk mencegah bahkan pengobatan COVID-19,  tentunya melalui riset ilmiah hingga uji klinis yang bisa dipertanggung jawabkan keamanan, manfaat dan mutunya. Mengkonsumsi obat herbal, vitamin dan probitoik merupakan langkah untuk mendukung uapaya promotif, kuratif dan preventif. Tentunya dengan disetai pola hidup sehat, menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun