Mohon tunggu...
Laksmi Haryanto
Laksmi Haryanto Mohon Tunggu... Freelancer - A creator of joy, a blissful traveler who stands by the universal love, consciousness, and humanity.

As a former journalist at Harian Kompas, a former banker at Standard Chartered Bank and HSBC, and a seasoned world traveler - I have enjoyed a broad range of interesting experience and magnificent journey. However, I have just realized that the journey within my true SELF is the greatest journey of all. I currently enjoy facilitating Access Bars and Access Energetic Facelift sessions of Access Consciousness - some extraordinary energetic tools of cultivating the power within us as an infinite being.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengurai Benang Kusut Dilema Orang Suku Laut

8 April 2020   07:01 Diperbarui: 10 April 2020   05:54 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Akad, Lingga, Kepulauan Riau

Belajar Bersama. Yayasan Kajang.
Belajar Bersama. Yayasan Kajang.
Jadi, apakah dengan ini Orang Suku Laut tahu bahwa mereka punya power untuk mengatakan ‘ya, dan bagaimana’, atau ‘tidak’ dalam pengambilan keputusan Desa? Apakah Orang Suku Laut tahu mereka punya hak atas Dana Desa yang didrop langsung dari APBN? Apakah ini bisa menjawab pertanyaan Afendi tentang pendidikan tinggi anak-anaknya?

Yang jelas, dalam cara kita masing-masing, kita semua bisa menolong mengangkat mereka.

***

Dari berbagai sumber.

Artikel sebelumnya:

Kacamata, Ponsel gagap Aksara,dan Cahaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun