[caption id="attachment_137632" align="aligncenter" width="640" caption="benteng pertahanan di garda depan benteng pendem. pic Syasya"][/caption]
Kepulangan saya kali ini ke Indonesia saya mengajak jalan-jalan ke 2 putri saya untuk melihat peninggalan sejarah berupa Benteng Pendem yang berada di Cilacap tepatnya di sisi pesisir pantai teluk penyu. Dengan tarif loket 5000 rupiah kita bisa masuk dan jika ingin ada pemandu wisata pintar-pintar lah kita berdegosiasi masalah harga.
[caption id="attachment_133455" align="aligncenter" width="300" caption="benteng pertahanan di belakang benteng pendem, pic Syasya"][/caption]
Benteng Pendem ini adalah peninggalan dari Belanja yang dibangun selama 18 tahun di mulai dari tahun 1861 sampai dengan 1879 seluas 6,5 hektar. Dibangun oleh orang-orang Indonesia yang kerja paksa oleh tentara-tentara Belanda. Kemungkinan besar menurut cerita dari pemandu wisata di benteng pendem ini para pekerja paksa tersebut sudah pasti mati dicambuk di dalam terowongan di ruang eksekusi oleh orang-orang Belanda, karena takut membocorkan rahasia dan seluk beluk pertahanan tentang benteng pendem ini.
Benteng Pendem ini dikelilingi oleh parit yang berisi air dengan kedalaman 10 meter, namun sekarang telah dangkal. Disebut sebagai benteng pendem karena benteng ini setelah jadi dibuat ditimbun oleh tanah sampai kedalaman 3,5 meter. Benteng Pendem ini adalah sebuah markas pertahanan milik Belanda, yang berfungsi untuk menahan serangan dari arah laut. Belanda memakai benteng ini sampai tahun 1942 karena Jepang berhasil menduduki Indonesia. Hingga bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang meninggalkan benteng pendem ini. Kemudian TNI dan para pejuang kemerdekaan menggunakan benteng pendem ini sebagai tempat latihan perang dan pendaratan laut.
[caption id="attachment_133430" align="aligncenter" width="300" caption="disinilah duluanya ada jembatan yang diturun naikan sewaktu-waktu, pic Syasya"][/caption]
Bangunan dari benteng pendem ini terdiri dari beberapa bagian ruang barak, ruang klinik, ruang pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, ruang meriam, ruang amunisi, ruang senjata, ruang penjara, ruang eksekusi bagi tahanan, dapur, ruang perwira dan ada juga sebuah terowongan yang menghubungkan sampai ke benteng-benteng pertahanan di Nusakambangan. Masih banyak ruangan didalam benteng pendem ini yang belum ditemukan dan masih tertimbun pasir sejak digalih tahun 1986.
[caption id="attachment_133393" align="aligncenter" width="300" caption="Denah lokasi Benteng Pendemm pic Syasya"][/caption] [caption id="attachment_133431" align="aligncenter" width="300" caption="benteng pendem ini dikelilingi oleh parit sedalam 10 meter, pic Syasya"][/caption] [caption id="attachment_133432" align="aligncenter" width="300" caption="benteng pertahanan untuk para tentara menembaki mengunakan senjata laras panjang,pic Syasya"][/caption] [caption id="attachment_133433" align="aligncenter" width="300" caption="rangga untuk tentara mengisi pelurum Pic. Syasya"][/caption] Selagi para tentara kehabisan pelurunya maka mereka akan turun untuk mengisi pelurunya dan tentara yang lain akan naik menggantikan mereka. [caption id="attachment_133434" align="aligncenter" width="300" caption="lubang untuk tempat meriam berada di sisi kiri benteng pertahaan depan, pic Syasya"][/caption]
Meriam didalam lubang terowongan ini akan diledakkan jika pasukan bersenjata telah terdesak oleh tentara. Meriam yang berada di terowongan benteng pendem ini telah dipindahkan ke Monumen Jogja Kembali di Jogja.
[caption id="attachment_133435" align="aligncenter" width="300" caption="terowongan ini berupa ruang tempat meriam, ruang eksekusi, ruang rapat dan ruang terowongan yang tembus sampai ke nusakambangan, pic Syasya"][/caption] [caption id="attachment_133436" align="aligncenter" width="300" caption="didalam terowongan sebelum memasuki sisi gelap dari terowongan, pic Syasya"][/caption]
Di dalam terowongan ini terdiri dari beberapa ruangan diatarannya adalah tempat meriam dan yang lebih seram adalah ruangan eksekusi yang berada di tengah-tengah antara ruangan tempat meriam. Sebelum melangkah maksuk keterowongan benteng pendem ini saya tidak menyangka kalau keadaanya sungguh gelap gulita.