Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ngintip Gunung Tumpeng Prabu Boko dari Atas Air Terjun Silangit dan Siklotok

26 Januari 2016   12:05 Diperbarui: 26 Januari 2016   18:38 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau orang Purworejo pastilah mengenal Gunung Tumpeng yang terkenal dengan gunung penghasil durennya. Dan Curuk Silangit serta Curuk Siklotok yang terkenal dengan wisata air terjun yang indah. Air Terjun Silangit dan Siklotok merupakan 2 nama air terjun yang terletak di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing letaknya undak-undakan. 

Mungkin orang yang di luar daerah belum banyak yang mengetahui. Sebenarnya saya tertarik datang ke curuk karena suka alamnya yang masih asri dengan udara yang segar bebas polusi. Jika ingin menuju ke air terjun lebih mudah dari arah alun-alun Kota Purworejo ambil yang ke arah Kecamatan Purworejo nanti ada pelang petunjuk arah yang menuju curuk. 

Membutuhkan waktu kurang dari 30 menit dari alun-alun Kota Purworejo untuk sampai ke Desa Kaligono. Sepanjang jalan melalui Desa Kaligono bisa ditemui para pedagang durian, nangka dan petai. Setelah bertemu percabangan jalan beraspal ambil ke kanan karena jika terus itu arah menuju ke Goa Sepelawan.

Sampai di sini  jalan tak beraspal lagi melainkan berbatu, ada sebuah jembatan yang cuma muat satu mobil saja. Ikuti saja jalan tersebut nanti akan bertemu dengan jalanan yang menanjak tinggi dan agak curam jika tak hati-hati dan tak mengerti medan bisa-bisa terperosok jatuh. Beberapa kendaraan ada juga yang gak kuat untuk nanjak, padahal setelah mengikuti jalan ini gak pakai lama sudah kelihatan kok gardu masuk menuju curuk.

Kendaraan bisa diparkir di dekat pintu masuk curuk, parkir ini dikelola oleh warga desa.  Untuk motor  cukup bayar 2.000 rupiah dan untuk mobil 5.000 rupiah. Biaya masuk per orang 3.000 rupiah jika ingin rafting juga bisa nanti akan dikenakan biaya 10 ribu untuk orang dewasa dan 5 ribu untuk anak-anak.  berhubung jalan menuju air terjun gak boleh dilalui oleh motor, jadi ya mesti jalan kaki. Tapi gak apa-apa, walaupun jalan kaki, sepanjang jalan yang kita lalui benar-benar rindang, di kanan dan kiri banyak pohon.

Suasana desa yang adem ditambah dengan alam yang benar-benar asri bikin tenang hati dan jiwa. Belum lagi jalanan yang bersih dan bebas sampah, agak heran juga lo? Biasanya tempat wisata begini pastilah sampah di mana-mana. Nyatanya jalanan menuju curuk bersih banget, oh ternyata terjawab sudah deh 50 meter sekali kita bakalan ketemu kotak sampah. Pantaslah jika jalanan di sini bersih ^_^

Beberapa kali dalam perjalanan saya berpapasan dengan penduduk lokal, walaupun gak kenal mereka mau lo menyapa kita dengan ramah. Kebetulan ada dua orang bapak-bapak yang jalan di belakang kami mereka tanya dengan bahasa Jawa, "Sakeng pundi dalemnya, Bu?" Karena ditanya dengan ramah begitu, kami pun jawab juga. 

Kakak saya pun coba tanya buat apa kok bawa-bawa bambu dan tali, ehh ternyata mereka mau bawa kayu yang sudah ditebang dari dalam hutan. "Wah apa gak gundul Pak, hutannya kalau ditebangin gitu?" Si bapak malah cengengesan. Saya pun tanya yang lain, "Rajin amat ya penduduk di sini nyusun-nyusun batu di pinggir jalanan." Wah ini pasti biar wisatawan aman nih, gumam hati saya.

"Batu disusun rapi buat dijual, Bu. Penduduk desa sini banyak yang cari batu di sungai terus dibawa ke sini dan disusun rapi. Nah, kalau sudah dapat sekian meter kubik, baru deh dibeli sama truk-truk pengangkut batu," kata si Bapak menerangkan.

Jadi selain merawat kebun duren, nangka, dan petai, ternyata warga penduduk Desa Kaligono ini adalah pekerja pencari batu di kali. Gara-gara bilang batu nih si kecil pas berenang di curuk sampai nyelem-nyelem mau cari batu akik buat halmoninya di Korea katanya. Dasar bocah tau aje batu akik kekeke. 

15 menit sudah perjalanan menyusuri jalanan menuju curuk akhirnya sampai juga. Curuk yang pertama dilihat adalah Curuk Siklotok. Tidak terlalu tinggi, namun asik juga buat main air di curuk ini. Heem airnya benar-benar segar dan jernih saat menyentuh kaki saya. Lihat anak-anak berenang di curuk dan sesekali memperhatikan atraksi anak desa setempat loncat dari tebing atas curuk, wiih berani banget mereka bahkan ada yang salto seperti loncat indah. Agak lama juga saya lihatin atraksi anak-anak desa tersebut dan saya coba perhatikan daerah sekitar curuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun