Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lagu Ibyeolui Busan Jeong Geojang untuk Anda yang Bekerja Keras Hari Ini

9 November 2019   00:32 Diperbarui: 9 November 2019   00:39 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Paksu (Pak Suami) hobby banget nyanyi karokean dan saya akui suaranya emang bikin kelepek klepek. Saya bisa tiba-tiba meneteskan air mata saat ia nyanyi walaupun saya gak tau artinya. Saya juga suka senyum senyum sendiri bahkan joget joget gak karuan sama anak anak ketika yang ia nyanyikan lagu riang gembira. 

Tapi paksu gak pernah nyanyi lagu lagu yang dinyanyiin BTS, Black pink ataupun Twice... selain karena bukan usianya ia juga tidak terlalu menyukainya. Maaf para army jangan marah ya?

Lagu yang dinyanyikan paksu adalah lagu lagu jadul alias tembang kenangannya Korea. Sementara satu satunya lagu Indonesia yang ia suka adalah lagu stasiun balapan miliki Didi Kempot. 

Pernah suatu kali karena mau menghadiri pernikahan saudara di Indonesia ia sampai bela belain menghafal lagunya. Dan hasilnya bisa bikin kami ngekek ketawa guling guling karena speeling bahasa jawabnya yang kacau balau ^_^. Walaupun begitu kami sangat terhibur suaranya. 

Paksu pernah bicara bahwa di Korea juga ada loh lagu seperti stasiun balapan namanya Ibyeolui Busan Jeong Geojang kalau diartikan sih Stasiun perpisahan Busan. Saat menemani paksu ke norebang (tempat karokean) ini saya suka meneteskan air mata ketika paksu menyanyikan lagu ini. 

Aslinya saya gak tau artinya namun kebetulan paksu baru aja cerita bahwa lagu Ibyeolui Busa Jeong Geojang merupakan lagu yang menceritakan keadaan dijaman setelah perang dua Korea terhenti.

Jaman perang dahulu banyak orang orang yang pergi mengungsi ke Busan. Karena Busan adalah lokasi akhir menyelamatkan diri dari perang. 

Banyak orang yang menjalani hidup di Busan jauh dari kampung halaman selama perang berlangsung bahkan saat mengungsi tak jarang harus berpisah dari sanak saudara dan mungkin saja tewas ditengah jalan.

Menurut cerita paksu 3 dari 10 orang yang coba menyelamatkan diri mengungsi ke busan adalah orang yang selamat. Kisah pilu yang menyayat hati, sungguh perang sangat kejam apalagi perang saudara.

Lagu Ibyeolui Busan Jeong Geojang diciptakan 1953 dan dibuat piringan hitam ditahun 1954. Lagu yang mengisahkan perpisahan di stasiun terakhir Korea yaitu Busan. 


Kisah orang orang yang telah menetap di Busan karena mengungsi akibat perang saat perang usai mereka kembali ke kampung halaman masing masing. Di saat itulah perpisahan yang sangat menyentuh hati. 

Dimana banyak orang telah saling bertemu dan saling sayang menyayangi harus berpisah dan melanjutkan kehidupan masing masing.

Penulis (jagsa) oleh Yuho, pembuat musiknya (jaghogi) oleh Park Sichun dan dinyanyikan (Nolae) oleh Nam In Soo. Berkat lagu inilah  Nam In Soo dinobatkan sebagai Hwangje yaitu raja nyanyi.

Suaranya yang khas dan penuh penghayatan membuat lagunya seolah hidup dan sangat menyentuh hati. Bahkan lagunya sampai kini merupakan lagu yang tetap hit dan selalu hidup. 

Dari waktu ke waktu lagu ini tetap dinikmati  bahkan banyak penyanyi yang mencoba menyanyikan ulang. Jujur saya yang orang Indonesia aja benar benar mengakui lagu ini sebagai lagu yang penuh kenangan sekalipun saya tidak ngalamin perang dua Korea.

Nam In Soo sebenarnya dari usia 18 tahun sudah sebagai yeon yein (penghibur) ia bukan hanya sebagai penyanyi tetapi sebagai aktor juga. Pertama kali ia menyanyi ditahun 1936 duhhh ortu saya baru lahir tahun segitu tapi Nam In Soo sudah jadi penyanyi.

Lagu pertama yang di nyanyikan adalah Numul Ui Haehyeob namun lagu ini tidak hit. Nam In Soo pun awalnya memakain nama Kang Mun Soo yup ia memakai nama keluarga ibunya yaitu Kang. 

Lagu pertama tersebut kemudian diganti liriknya ditahun 1938 dan memakain nama Nam In Soo barulah menjadi hit dan melambungkan namanya. 

Nam In Soo sendiri meninggal ketika usianya 43 tahun yaitu ditahun 1962 karena penyakit paru paru yang dideritanya. Namun walaupun ia sudah tiada namun lagu lagunya tetap di nikmati sepanjang masa.

Dan tak salah jika lagu inipun coba saya perkenalkan di kompasiana untuk anda yang bekerja keras di hari ini. Semoga apa yang kita lakukan sepanjang hari selalu bermanfaat untuk keluarga dan orang orang yang kita sayangi. 

Salam hangat Sya, 2019.11.10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun