Si kecil Kei dan si sulung Sya ikutan memperhatikan jalanan dibawah kadang setengah teriak kadang beneran teriak. Maa syaa allah mam, di Korea orang kendaraan begitu udah pasti dikejar polisi ya mam?" Tanya Sya pada saya.
" Iya onnie bener." Kita yang lihatin dari atas aja ngeri begini apa lagi kendaraan yang didekatnya ya? ucap saya
"Pap, sini lihat pap" ajak sulung Sya yang melihat papanya masuk ke kamar. "Lihat dibawah tuh pap?"
Si papa geleng geleng kepala lihat polah para pengendara motor yang sungguh gak ada kata takut menaklukkan jalanan macet. Sementara para pengendara mobil yang gak sabaran mencari celah biar bisa maju kedepan. Untuk para raja jalanan para kontener ketika dekat dengan mereka semua kendaraan seolah akan menyingkir.
Kontener-kontener yang melajupun dengan gagahnya masa bodoh dengan santainya melaju dengan kecepatan yang disesuaikan dengan jalanan. Seolah merasa paling besar siapa coba yang berani mendekat. Cuma yang punya nyali besar saja yang mau mendekat. Mobil alias roda 4 pun ada yang berani motong kendaraan lain ada juga yang menikmati kemacetan dan ada juga yang mau buru-buru. Dari situ saya berfikir beda kendaraan jelas beda juga isi pengendaranya. Jadi buat kita yang lihat ngapain juga diambil hati sampai ikut esmosi lihat pengendara yang ngawur. Mereka sendiri yang merasakan dan terima akibat dari cara dan polah berkendaraan.
Dari situ saya bisa memilih yang mana yang belum bener dan yang mana yang benar. Agar pilihan kita tepat agaknya harus bisa netral dulu. Kebenaran pasti akan terbukti, barang busuk pasti akan tercium dan barang wangipun akan ketahuan. Seburuk apapun calon presiden dimata kamu kalau dasarnya wangi ya jelas yang kecium wangi aja. Begitu juga sebaliknya.
Jadi please "Beda kepala beda isi, jangan ambil hati" Ini pesta demokrasi buka perang ala jaman kompeni. Merayakan perbedaan dengan riang gembira dan mau berdoa untuk kemajuan negri. Siapapun pimpinanya itu semua atas ijin allah sang pencipta alam semesta.
Jika allah sayang kita makan allah akan kirim pemimpin yang amanah dan penuh berkah untuk kita semua. Jika belum dikasih pemimpin yang kita harapkan mungkin allah sedang menegur kita untuk lebih mendekatkan diri pada Nya. Jadi jangan sakit hati apalagi hati sakit.
Salam hangat 24.02.2019