Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Penasaran Kampung Laut, Desa Terpencil dan Keindahan Laguna Segara Anakan di Cilacap

22 Februari 2016   12:16 Diperbarui: 4 April 2017   17:37 5148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naik perahu kesekolah 3000 rupaih pulang pergi sungguh uang transpot yang lumayan kan ya? coba kalau didarat bisa ditempuh naik sepedah. Andaikan ada jembatan penghubung antar desa sungguh keadaan disini mungkin akan lebih baik lagi.  Berapa penghasilan ayahnya sebagai nelayan yang belum tentu setiap hari dapat hasil tangkapan yang banyak. Hiksss pantaslah jika saya mendengar dari masyarakat yang saya temui di desa ujungalang ini anak-anak yang putus sekolah. Ada yang karena kekurangan biaya ada juga yang karena tak tahan dengan kondisi alam. Tapi ada juga anak-anak yang berhasil menjadi polisi ataupun jadi guru.

"Disini kalau mau ngelahirin gimana tuh? ada bidan gak mam?" tanya saya pada teman yang asli desa ini." Ada mam, cuma ia tak menetap didesa ini.  Bidannya panggilang biasanya penduduk disini sms atau telpon dulu tanya si bidan lagi ada didesa itu atau lagi di kota Cilacap. kalau lagi ke desa ini ya mereka baru nemui." ucap si teman. "Lah kalau keburu lahiran gak ada bidanya gimana mam?" tanya saya lagi. "Ya, lahiran ditolong sama keluarga sendiri mam"

[caption caption="dokpri"]

[/caption]Duh miris banget, boro-boro bidan disini dokter juga gak ada kali ah! bisa jadi puskesmma gak ada. Hiksss kalau sakit gimana ya? Allhamdulillahnya air bersih untuk dirumah-rumah sudah dapat bantuan dari pemerintah dan gratis gak pakai bayar. Untuk listrik juga sudah ada dirumah-rumah penduduk. Cuma nih sinyal telpon nyaris susah. Katanya dulu sebelum ada penangkal sinyal buat penjara nusakambangan, sinyal di desa ujung alang lancar banget. Menurut salah seorang penduduk desa ujungalang katanya gara-gara peredaran narkoba di penjara nusakambangan yang semakin hari semakin ramai jadilah tuh penjara dikasih penangkal sinyal biar perdagangan narkoba dipenjara jadi sulit. 

Saya yang dengernya semakin antusias "Loh kok mba tau kalau di penjara banyak yang berjualan narkoba". "itu sih banyak nelayan yang bilang?" terangnya. "Lah jangan-jangan perdagangan narkobanya melibatkan para nelayan nih mb?" tanya saya. "heheheh, gak tau juga bu." 

"Pernah ada gak napi yang kabur kesini mba?" tanya saya "gak berani si bu, kan pasti ketahuan. Semua penduduk sinikan semuanya kenal bu, jadi kalau ada napi yang kabur pasti ketahuan. paling mereka kabur kehutan-hutan bakau bu gak berani kedesa." 

Berada didesa ujung alang panas juga ternyata, lebih panas dari kota Cilacap sendiri. Menurut penuturan si mba kalau musim hujan di kampung laut malah panas, sementara musim panas malah suhunya dingin. Hemm bener juga sih kalau musim hujan kan air laut menguap jadilah daerah yang didekat laut kena imbasnya heheh sementara kalau musim panas dipengaruhi oleh angin jadilah karena angin yang kencang kerasa semilir deh.

[caption caption="dokpri"]

[/caption] Setelah bertanya macam-macam tentang kampung laut akhirnya perut ini lapar juga. Ternyata makanan yang ditunggu-tunggu siap juga berbagai macam olah hasil laut seperti kepiting kerang kaut (totok) udang dan berbagaimacam ikan menjadi santapan makan siang. Makanan khas desa ujungalang sungguh bikin kolesterol naik. Dari desa ujungalang di kampung laut sebenarnya jika ingin menuju kebeberapa pantai bisa juga menggunakan perahu.

Pantai permisan, pantai Kalipat, pantai kalikancana dan beberapa pantai lagi yang namanya jelas baru ditelinga saya. Pantai-pantai yang jarang terjamah oleh manusia kota maka nih pantai masih asri dan dijamin masih perawan yang datang ke pantai ini paling nelayan ataupun penduduk desa kampung laut. Untuk menuju pantai-pantai yang saya sebutkan bisa dilalui memakai perahu juga. 

Karena nih judulnya buka ngomogin pantai kita lanjut lain kali ya heheh. Ikuti petualangan mamalang berikutnya kalau saya lagi gak mau nulisnya heheh soalnya saya tuh nulis loncat-loncat kadang nulis tentang China, Vietnam, Korea. Maklumlah 2 tahun habis tiarap dari akun ini dan saat bangun nulisnya jadi linglung. (harap maklumin ya)

Penduduk desa alang bagian pinggiran laut kebayakan nelayan dan pekerja serabutan sementara untuk masyarakat yang berada disisi sebelahnya adalah petani. Katanya nih dalam satu tahun hanya sekali panen besar, wah apa cukup ya memenuhi kebutuhan hidupnya? untuk nambah-nambahin penghasilan biasanya petani ikut nyambi bantu nelayan cari ikan juga.

Saya sempat tanya kenapa gak ada piara kambing. Nah pertanyaan saya itu malah bikin heran orang yang saya tanya, dia juga gak habis pikir kenapa di kampung laut gak ada yang piara kambing padahal rumput di kampung ini subur-subur. Si mba jawabnya enak aja "males kali bu laki-laki disini jadi gak mau miara kambing? lagian kambing kan murah bu, mahal cuma pas hari lebaran doang" Walah si mbak gak tau ya harga kambing tuh mahal mb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun