Mohon tunggu...
Laisa
Laisa Mohon Tunggu... Guru - Penggagas pencerahan

Saya adalah seorang yang suka menginspirasi orang lain untuk dapat memilih jalan hidup yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sinergitas Peran Guru, Orangtua dan Peserta Didik dalam Menjalankan Kurikulum Merdeka

27 Maret 2023   14:12 Diperbarui: 27 Maret 2023   14:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seiring berkembangnya zaman, maka semua kebutuhan akan ikut berubah. Begitu juga  dalam dunia pendidikan, akan ikut berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zamannya. Dalam perubahan ini sudah jelas Kurikulum akan ikut berubah mewarnai perjalanan perkembangan teknologi saat ini. Pemerintah dalam naungan Kemendikbudristek pada era sekarang telah menggalakkan yang namanya Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi (https://kurikulum.kemdikbud.go.id). Guru mempunyai kebebasan untuk memilih dan menggunakan  berbagai perangkat ajar agar pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan minat  dan belajar peserta didik.

Kurikulum Merdeka dianggap penting mengingat  Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran yang cukup lama. Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Hal itu juga memperlihatkan ketidakseimbangan pendidikan di berbagai wilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Pada masa pandemi Covid-19  keadaan ini menjadi semakin parah. Maka untuk mengatasi krisis dan berbagai masalah tersebut,  kita membutuhkan  perubahan  yang sistematik, yakni  melalui kurikulum.

Selain mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru,  kurikulum juga sebagai sarana dalam menentukan bahan ajar  yang disampaikan  pada peserta didik. Oleh karena itu, Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka bagi pendidikan di Indonesia yang merupakan upaya penting dalam memulihkan krisis pembelajaran yang terjadi.

Perubahan kurikulum tentu saja memerlukan penyesuaian dari semua unsur dalam sistem pendidikan. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, maka akan diperoleh tujuan yang ingin dicapai.Yakni perubahan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia menjadi ke arah yang lebih baik lagi. 

Perubahan kurikulum secara nasional baru akan terjadi pada tahun 2024. Di mana sudah ada literasi perbaikan dari 3 tahun sebelumnya di berbagai sekolah atau madrasah di Indonesia. Diharapkan juga agar pada tahun 2024 banyak sekolah atau madrasah di tiap daerah  telah menerapkan Kurikulum Merdeka yang akan dapat menjadi rekan belajar bagi sekolah atau madrasah lain.

Nah, bagaimanakah sinergitas peran guru, orang tua dan juga peserta didik dalam penerapan Kurikulum Merdeka?

Guru sebagai tombak pendidikan merupakan peran yang sangat  penting dalam menyukseskan Kurikulum Merdeka ini. Guru secara langsung berhadapan dengan peserta didik dalam memberikan pemahaman, pembinaan, mempengaruhi serta mengembangkan kemampuannya dalam proses belajar. Dalam prosesnya guru dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang harus dipecahkan secara bijak. Disini  guru memiliki kebebasan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.

Misalnya di suatu daerah yang memiliki kultur yang berbeda dengan daerah yang lain, guru dapat memodifikasi bahan ajar agar sesuai dengan kondisi peserta didik tersebut. Yang jelas, gurulah yang menjadi titik tolak dalam mewujudkan anak bangsa yang cerdas, terampil dan memiliki moral tinggi.

Peran dan dukungan orang tua adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Secara nyata orang tua dapat menjadi teman dan pendamping belajar untuk si anak. Bisa memahami kompetensi (kemampuan) yang perlu dicapai anak  di setiap fasenya. Orang tua juga dapat aktif membuka link buku.kemdikbud.go.id  agar dapat mempelajari buku-buku teks yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah peran peserta didik sendiri dalam mewujudkan Merdeka Belajar sebagai hasil dari implementasi Kurikulum Merdeka. Siswa sebagai sasaran didik harus mampu menerima, memahami dan mencerna pelajaran yang diberikan padanya. Ia dituntut agar bisa kreatif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun