Mohon tunggu...
Noer  Laily
Noer Laily Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkomentar tentang Pendidikan

6 Desember 2017   23:59 Diperbarui: 7 Desember 2017   00:17 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara tentang pendidikan artikel minggu ini akan membahas beberapa komentar pendidikan yang ada di Indonesia. Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (wedan, 2017). 

Pendidikan yang ada di Indonesia sangat bervariasi, dari segi manajemen, sistem, kurikulum dan lain-lainnya. Keberagaman itulah yang menjadikan antar sekolah berlomba-lomba dalam menciptakan sekolah yang unggul baik swasta atau negeri. 

Sayangnya hanya beberapa sekolah yang termotivasi dalam hal tersebut dan itupun pada daerah-daerah terentu. Tapi kita bisa lihat bagaimana perkembangan pendidikan yang berada di daerah pedalaman ??Inilah salah satu dari beberapa kendala yang perlu diperhatikan, yang mana sudah lama terjadi dan masih belum terealisasikan solusinya.

Indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia menurun. Jika tahun lalu Indonesia berada di peringkat ke-65, tahun ini merosot di peringkat ke-69. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index(EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. (sari, 2017).

Jika dibandingkan pendidikan terdahulu dengan pendidikan yang sekarang. Bagaimana outcomedari pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari lulusan dahulu dengan sekarang. Apa yang menyebabkan pendidikan sekarang sangat bebeda dengan pendidikan terdahulu? pada zaman dahulu orang belajar dengan buku dan langsung berguru pada guru yang benar-benar ahli pada bidangnya sehingga ilmu yang didapat memuaskan. 

Proses pembelajarannya juga tidak mudah. Lulusan orang-orang terdahulu bisa kita lihat pada profesor-profesor dan guru besar. Dari situ kita bisa bertanya langsung kepada bagaimana usaha mereka dalam mendapatkan banyak ilmu. Banyaknya buku yang dibaca sehingga memberikan banyak pengetahuan. 

Sebaliknya pada era sekarang banyaknya alat elektronik yang mempemudah dalam melakukan hal apapun yang kita butuhkan sehingga memberikan rasa nyaman dan usaha dalam mencari ilmu hanya dengan mengetik pada alat dan akan menemukan apa yang sesuai dengan keinginan, sehingga pengetahuan yang didapat terbatas. pengaruh inilah yang menyebabkan kemalasan meraja lela dan kemungkinan terjadi buku-buku ilmu pengetahuan akan ditelantarkan dan tidak digunakan lagi. 

Pada zaman itu orang dikatakan genius kalau dia bisa menguasai dunia internet. Dan sistem pendidikan menjadi sangat instan sehingga tidak membutuhkan lembaga pendidikan atau guru-guru yang profesional. Apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi hal tersebut ? kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi pada tahun-tahun kedepan jika dilihat dari era perkembangan yang ada.

Maka kita sebagai penerus bangsa harus merealisasikan bagaimana kode etik yang benar dalam  menghadapi perkembangan zaman untuk masa depan pendidikan indonesia yang bertujuan mencerdaskan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun