Sinema Indonesia telah banyak menghasilkan film-film yang luar biasa. Pada era tahun 1980 an beragam genre film yang muncul seperti film laga, horror, drama, hingga komedi. Salah satu film yang dibintangi oleh para Kartini Sinema Indonesia adalah film Matahari-matahari. Film yang dibintangi oleh almarhumah Marissa Haque ini memiliki jalan cerita yang sangat menarik yang mengungkap kehidupan masyarakat petani di desa. Penasaran dengan jalan ceritanya? Yuk, langsung kita baca.
Film Matahari-matahari merupakan film produksi Indonesia yang dirilis pada tahun 1985 dan disutradarai oleh Arifin C. Noer serta dibintangi oleh para artis senior yaitu WD. Mochtar, Rima Melati, Wawan Wanisar, Jajang C Pamontjak, dan Marissa Haque. Film ini sukses meraih 7 nominasi FFI tahun 1986 dan menobatkan Marissa Haque sebagai Best Actris Asia Pasifik pada tahun 1987.
Isi Film Matahari-matahari
Gambaran kehidupan masyarakat petani yang miskin di tanah Sunda menjadi salah satu pembuka pada awal film diputar. Kehidupan Warga (diperankan oleh wawan Wanisar) dan Iyom (diperankan oleh Marissa Haque) merupakan keluarga petani miskin yang kesehariannya diisi dengan turun ke sawah dan berjibaku dengan mengurus anak dan suami. Iyom yang menyandang disabilitas ini sangat menyayangi keluarganya.
Kedatangan Sarkim (yang diperankan oleh WD. Mochtar) seorang tetangga yang sukses bekerja di ibukota memberikan iming-iming agar Warga dan istrinya mau pindah ke Jakarta. Ia bercerita tentang gemerlapnya kehidupan kota dan membumbuinya serta merayu agar Warga mau keluar dari kemiskinan yang dideritanya di desa.
Singkat kata, Warga, Iyom, dan Ipin, anak mereka hijrah ke kota. Mereka tinggal di pemukiman padat penduduk. Akhirnya mereka baru mengetahui bahwa Sarkim merupakan bos dari para pengemis jalanan, dimana para pengemis ini dituntut untuk menghasilkan rupiah demi kemakmuran Sarkim sendiri. Pada saat itu, Sarkim berusaha untuk mempengaruhi Warga agar mau bekerja sebagai bawahannya, namun Warga teguh pendirian bahwa ia akan memberikan penghidupan yang layak bagi istri dan anaknya.
Sarkim akhirnya membuat jebakan pada Warga agar mau bergabung bersamanya, dan ia pun membuat kehidupan Iyom dan anaknya sengsara dengan kebakaran rumah sehingga Iyom terpisah dari anaknya. Warga pun terpengaruh dengan segala tipu daya Sarkim, ia akhirnya meninggalkan Iyom dan anaknya. Sepeninggal Warga, Iyom kembali ke desa dan ia tak mendapatkan apa-apa selain ibunya yang telah tiada.
Iyom lalu kembali ke ibukota dan hidup sebagai pemulung bersama mbok sampah, Suparmi. Lambat laun kehidupan mereka semakin membaik, dan Iyom mulai terapi dengan disabilitas yang dimilikinya. Di sisi lain, Warga tengah asyik menikmati gemerlap kehidupan kota bersama Kokom (yang diperankan oleh Rima Melati), seorang artis penyanyi dangdut yang sedang naik daun dan juga Nancy (yang diperankan oleh Jajang C Pamontjak), seorang penulis novel. Wargapun kini telah menjadi kaki tangan Sarkim dan  ia berhasil menghabisi saingan Sarkim, yaitu Abu Yasa. Lambat laun, Warga pun mengetahu bahwa dalang dibalik hilangnya Iyom dan Ipin adalah ulah Sarkim dan anak buahnya.  Cerita diakhiri dengan tragis bahwa Warga melakukan balas dendam pada Sarkim dan akhirnya ia dipenjara.
Baca juga: