Mohon tunggu...
la.il
la.il Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

INTJ

Selanjutnya

Tutup

Book

Si Almond yang Mati Rasa "Book Review"

20 Juli 2022   09:10 Diperbarui: 20 Juli 2022   09:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

'Anak yang tidak punya rasa takut dan tenang dibandingkan teman sebayanya.'

Mungkin buku ini sangat dikenal oleh sebagian orang terutama penggemar kpop dan BTS. Salah satu buku yang pernah direkomendasikan oleh salah satu member BTS ini ternyata isinya cukup menarik.

Almond, ditulis oleh penulis Sohn Won-Pyung yang mana buku ini berhasil meraih penghargaan 10th The Changbi Young Adult Literature Prize. Buku dengan jumlah halaman sebanyak 222 halaman memiliki awalan prolog, empat episode, epilog, dan yang terakhir adalah cerita sang penulis.

Bercerita tentang seorang remaja bernama Seon Yoonjae yang melihat secara langsung sang nenek ditikap oleh pencopet dan berakhir meninggal, lalu sang ibu yang koma akibat menyelamatnya.

Alexitimia atau ketidakmampuan mengungkapkan emosi yang diderita olehnya membuat Yoonjae dipandang berbeda oleh kebanyakan orang. Buku ini menceritakan kehidupannya yang mencoba menjadi manusia normal pada umumnya. Berharap agar pandangan orang terhadap dirinya berubah meski tak jarang sebagian orang pada akhirnya lebih suka merundungnya.

Buku yang akhirnya saya beli setelah penasaran karena seorang pembaca yang pernah membaca cerita saya dan merekomendasikan buku ini. Saya yang adalah seorang penulis gabut di aplikasi oren pun membeli dan membacanya.

Buku yang masih saya baca sampai saat ini sering kali membuat saya heran. Alexitimia mungkin istilah mudahnya seperti mati rasa. Ya, kurang lebih seperti itu. Tidak bisa atau tidak tahu bagaimana merespon berbagai emosi yang sebenarnya mereka tahu apa itu.

Dalam prolog diceritakan secara singkat bahwa semua orang memiliki almond dalam kepala mereka, dalam bahasa medis disebut Amigdala yang berhubungan dengan emosi seseorang. Seperti yang sudah Yoonjae katakan pada prolog buku ini, cerita ini tidak diketahui akhir ceritanya akan seperti apa.

Hal itu menjadikan saya semakin penasaran dan akhirnya membacanya dalam waktu tiga hari. Benar kata Yoonjae, buku ini memang tak diketahui akan seperti apa akhir ceritanya dan membuat kita sebagai pembaca menerka-nerka karena alur ceritanya yang sebenarnya cukup membuat perasaan kita diaduk-aduk di dalam sana.

Namun secara keseluruhan, buku ini sangat menarik. Disamping direkomendasi oleh seseorang yang begitu suka akan dunia sastra. Buku ini memang pantas untuk mendapat penghargaan kesusastraan itu.

Meski saya kesulitan untuk membayangkan secara kompleks seperti apa latar cerita itu berlangsung, tapi secara keseluruhan buku ini menarik untuk dibaca dan sangat bisa masuk dalam list baca kalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun