Di Balik Topeng Amanah Sang Guru BK

Semua murid mempunyai kesan tersendiri ketika menilai guru yang disegani disekolahanya, terutama adalah guru BK. Mereka beranggapan bahwa guru tersebut adalah guru paling killer terkesan banyak omongnya dan ada juga yang bilang guru BK itu momok bagi para siswanya karena setiap ada panggilan dari BK berarti anak tersebut mempunyai masalah atau telah melanggar suatu aturan sekolah tersebut. Begitu juga ruang guru BK bukanlah suatu penjara atau tahanan para siswa melainkan ruang untuk berkonsultasi tentang kepribadian siswa.

Apabila dihubungkan dengan tujuan bimbingan dalam setting sekolah maka dapatlah dirumuskan tujuan program layanan bimbingan sebagai berikut, yaitu:

1. Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri siswa dalam kemajuan di sekolah.
2. Memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan bertanggung jawab.
3. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya.
4. Memahami lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

WS. Winkel membedakan tujuan bimbingan dan konseling dalam dua bagian, yaitu "tujuan sementara dan tujuan akhir". Tujuan sementara ialah agar seseorang dapat bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang ini.

Guru Bk mempunyai fungsi dan peran terpenting dalam perkembangan individual siswa salah satunya yaitu fungsi pemahaman yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). 

Berdasarkan pemahaman ini, individu diharapakan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

Adapun di balik garangnya guru BK mereka mempunyai prinsip dan peran yang sangat penting dalam menghadapi klienya khususnya para siswa salah satuny yaitu bimbingan dan penyuluhan berpusat pada siswa, artinya harus sesuai dengan kebutuhan siswa. 

Bimbingan tidak bersifat memerintah, melainkan memberikan masukan kepada siswa, dan keputusan terakhir dalam proses bimbingan dintentukan oleh siswa yang dibimbing. 

Dalam pelaksanaan bimbingan para petugas bimbingan hendaknya mempergunakan berbagai pendekatan dan teknik yang tepat dalam melaksanakan tugasnya.

Sumber: 

1. W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, ( Jakarta: PT. Gramedia, 1985), cet. 5, h. 17
2. Drs. H. Paimun, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2006), h.21-22