Mohon tunggu...
lutfi nur laili
lutfi nur laili Mohon Tunggu... -

mahasiswa UIN maulana malik ibrahim malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Baikkah Anakku, Aku Marahi?

2 Oktober 2017   07:45 Diperbarui: 2 Oktober 2017   09:04 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum teman-teman, apakabar pagi ini baik baik bukan ? Alhamdulillah kalau baik baik, jika teman teman ada yang kurang enak badan semoga di beri kesembuhan oleh Allah SWT. Nah pada artikel kali ini saya akan mengangkat cerita yang ada di sekitar saya. Bagaimana cara pengasuhan yang baik ?

Lagi lagi tentang pengasuhan. Mungkin karena saya miris dengan apa yang pernah saya lihat. Oleh karena itu saya mengangkat tema pengasuhan lagi. Banyak orang tua terlalu posesif terhadap anaknya. Anaknya dipaksa untuk membaca, menulis,berhitung (anak yang masih duduk di Taman kanak kanak) padahal dengan umur segitu dunia anak adalah bermain. 

Akan tetapi orang tua berfikir bahwa bermain adalah suatu hal yang mungkin tidak penting, perlu di ketahui dalam sebuah permainan bisa mengembangkan kognitif anak, sosial emosional anak, motorik anak, bahasa anak. Ketika orang tua dibilangin bahwa pada masa anak" hanya boleh dikenalkan dengan angka,huruf. Rata rata jawaban orang tua adalah " nanti ketinggalan sama teman-temannya ". Anak mempunyai masa kepekaan dimana ia akan bisa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Jika anak pada masa kecilnya kita beri asupan dengan kata yang tidak seharusnya di terima karena tidak mau nurut itu akan membuat anak bandel.

Dalam pengasuhan ada 2 hal yang penting dan harus di perhatikan yaitu ;

  1. Responsiveness
  2. Demandingness

Tipe pengasuhan ada 2 tipe yaitu ; 

  1. Gaya Pelatihan Emosi

Dalam gaya ini juga terbagi menjad 2 gaya yaitu ; 

  • Coaching

Orang tua mampu membantu menangani emosi anak. Pada pengasuhan ini orang tua harus pinter pinter memberi pengarahan kepada anak tentang emosi yang dapat di terima orang lain seprtti marah, takut, malu, senang, dll.dan juga bagaimana pengendalianya. Pada pola asuh ini mengarahkan emosi anak yang benar.

  • pengendalian emosi

Pada gaya pengasuhan ini orang tua lebih acuh dengan pengendalian emosi dan juga penyelesaian masalah.

2. Gaya Pendisplinan

Gaya pendisplinan ada beberapa gaya yaitu sebagai berikut ;

  • Otoriter

Pada gaya ini orang tua terlalu protektif terhadap anak. Banyak larangan yang tidak boleh di langgar si anak, dan itu mengakibatkan anak akan menjadi tidak PD, pendiam. Dihadapan orang tua ia akan bersikap baik akan tetapi dia jika jauh dengan orang tua ia akan merasa bebas dan akan berbuat apa saja yang ia mau.

  • Demokrasi

Pola pengasuhan ini adalah memberi kebebasan dan juga memberi batasan untuk anak. Orang tua memberi kebebasan pada anak, dan juga memberihukuman jika anak salah.pada polah asuh ini orang tua harus bisa mendengarkan pendapat si anak dan juga pola asuh ini baik untuk di terapkan pada keluarga.

  • Permisive

Pada pola asuh ini orang tua memberi kebebasan pada anak seutuhnya. Pola pengasuhan seperti ini tidak cocok untuk di terapkan dalam pengasuhan keluarga. Karena pola asuh seperti ini akan membuat anak merasa sewenang wenangdan tidak ada rasa takut terhadap orang tua.

Dala sebuah pola pengasuahan perlu orang tua ketahui yaitu ; setiap anak berhasil melakukan sesuatu patutlah anak mendapatkan riward/ penghargaan baik berupa pujian, mainan, uang ataupun benda lain. Kumudian disiplin dengan cara memberi batasan pada anak. Yanf terakhir adalah semangat atau pujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun