Mohon tunggu...
lailil marufah
lailil marufah Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Memasak/Keibuhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi

9 Desember 2022   12:20 Diperbarui: 9 Desember 2022   13:40 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan sebagai fundamental pembangunan sumber daya manusia, terus melakukan perbaikan diri dalam menghadapi perubahan pasca pandemi covid-19. Perubahan harus dilakukan agar pendidikan tetap mampu menjawab tantangan zaman yang semakin cepat bergerak.  

Terdapat 4 isu penting terkait pendidikan yang dibahas dalam EdWG (Education Working Group). Isu ini yang menjadi pemulihan pendidikan. Pemulihan kembali disektor pendidikan ini bukan menjadi tanggung jawab negara semata,  seluruh lapisan masyarkat harus dapat mengambil peran dengan membangun sinergisitas. Empat isu tersebut yaitu:

1. Universal Quality Education (Pendidikan berkualitas untuk semua)

Adanya masyarakat yang kehilangan kesempatan belajar (learning loss) merupakan isu yang belum terselesaikan. Faktor geografi, sosial ekonomi di antara penyebabnya. Hal ini diperparah ketika terjadinya pandemi karena banyakknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan serta pembatasan kegiatan ekonomi.Isu ini dapat dijawab dengan menggerakkan seluruh eleman masyarakat dengan gerakan kesadaran peduli pendidikan untuk semua.

Gerakan organisasi masyarakat dapat mengambil peran serta menjawab isu tersebut, dimulai dari organisasi terkecil. Ormas terkecil ditingkat paling rendah harus melek dengan masyarakat sekitarnya, adakah warganya yang terputus sekolah atau belum mendapat hak mendapatkan kesempatan belajar. Kemudian melakukan suatu aksi yang memberikan kesempatan dalam belajar. Lembaga pendidikan juga dapat mengambil peran dengan membuka subsidi silang sebagai langkah pemberi bantuan biaya pendidikan.

2. Digital Technologies in Education (Teknologi digital dalam pendidikan)

Beralihnya inovasi pembelajaran secara 180 derajat dari konvensional ke era digital membuat beberapa negara merasa tertinggal. Bahkan negara maju sendiri merasa tertinggal dalam konteks guru-guru mereka menghadapi transformasi digital. Tekhnologi digital dalam pendidikan tidak bisa dihindari melainkan harus dihadapi. Maka perubahan dalam proses pembelajaran harus dilakukan perubahan.

Guru sebagai pelaku pendidik harus belajar dan berproses melakukan perubahan dalam hal penguasaan tekhnologi. Tersedianya platform-platform pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik.

Lembaga pendidikan atau sekolah harus tanggap dengan tantangan ini dan segera beradaptasi. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memotivasi Guru dengan memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya, menyediakan ruang belajar bagi guru/pendidik untuk belajar penguasaan teknologi dan membuka ruang diskusi untuk berkolaborasi dalam inovasi pembelajaran.

3. Solidarity and Partnership (Solidaritas dan Kemitraan)

Memulihkan sektor pendidikan dan menciptakan kesetaraan pendidikan menjadi pekerjaan rumah bersama bukan hanya negara.Karifan lokal yaitu gotong royong dapat dijadikan frame work dalam berkomitmen perbaikan dalam pendidikan. Setiap eleman masyarakat dapat mengambil peran.  Perusahaan dengan sosial responbilitynya, organisasi masyarakat dengan berbagai programnya, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun